Like this ?

Minggu, 03 Juni 2012

MAKALAH Manusia Sebagai Makhluk Budaya


Manusia Sebagai Makhluk Budaya
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Sosiologi
Dosen            : Hermanto Amd. Kep
                                 







Disusun Oleh: kelompok 3 
  Nama :
1.     Beri Adi Atma
2.     Devitaloka
3.     Efra
4.     Hairin Naman Siwak
5.     Herdi
6.     Puspita Mawarni Julianti.
7.     Tri Almunyrianto
Prodi / Tingkat: D-III keperawatan / I (satu)



Yayasan Eka Harap Palangka Raya
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Program Studi D III keperawatan
2012


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas segala berkat dan cinta kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah sosiologi yang berjudul “Manusia Sebagai Makhluk Budaya”
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah ikut membantu dalam penulisan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangan-kekurangan, oleh sebab itu penulis dengan kerendahan hati mengharapkan kritik dan saran demi sempurnanya makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan mahasiswa sekalian. Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih.

                                                                                  Palangka Raya,       April 2012
                                                                                                         

                                                                                                          Penulis

         
BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
Manusia sebagai ciptaan yang sempurna tentu memiliki kehidupan yang sangat rumit. Mereka tidak dapat hidup sendiri, oleh karena itu mereka pasti memiliki hubungan dengan segala sesuatu didalam ruang lingkup hidupnya, baik itu dengan sang pencipta, sesama manusia, lingkungan sekitarnya, dan makhluk hidup lainnya. Setiap hubungan tersebut harus berjalan seimbang.
Manusia juga harus bersosialisasi dengan lingkungan, yang merupakan pendidikan awal dalam suatu interaksi sosial. Hal ini menjadikan manusia harus mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan
Pendidikan sebagai hasil kebudayaan haruslah dipandang sebagai “motivator” terwujudnya kebudayaan yang tinggi. Selain itu pendidikan haruslah memberikan kontribusi terhadap kebudayaan, agar kebudayaan yang dihasilkan memberi nilai manfaat bagi manusia itu sendiri khususnya maupun bagi bangsa pada umumnya.
1.2     Rumusan Masalah
1.    Jelaskan Pengertian Manusia?
2.    Jelaskan Pengertian Budaya dan Kebudayaan?
3.    Jelaskan Sifat Hakekat Kebudayaan?
4.    Apa Saja Wujud Dari Kebudayaan?
5.    Apa Fungsi Dari Kebudayaan?
6.    Apa Yang Dimaksud Dengan Manusia Sebagai Makhluk Budaya?
7.    Bagaimana Hubungan Antara Unsur-Unsur Kebudayaan?

1.3     Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan agar dapat dimengerti dan dipahami oleh mahasiswa, serta menjadi bahan pembelajaran untuk menjadi manusia yang berbudaya.
1.4     Manfaat Penulisan
Dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipraktekkan oleh mahasiswa dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien.




BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

SOP PENGUKURAN TEKANAN DARAH


STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
                                                                                      
  1. Pengertian : Melakukan pengukuran tekanan darah (hasil dari curah jantung dan tekanan pembuluh perifer) dengan menggunakan sfigmomanometer atau tensimeter

  1. TUJUAN :     
1. Mengetahui keadaan hemodinamik klien dan keadaan kesehatan secara menyeluruh
2. Mengidentifikasi rentang normal nilai tekanan darah

C.     SASARAN :
·         Setiap klien yang baru dirawat
·         Setiap klien secara rutin
·         Klien sesuai kebutuhan

D.    TENAGA : Dokter, perawat dan bidan

E.     KELENGKAPAN SARANA
                                                       I.            SARANA NON MEDIS
1.      Meja 1 buah,  kursi 2 buah
2.      Bed pemeriksaan sesuai standart :
·         Tinggi : 70 cm
·         Lebar : 70 cm
·         Panjang : 2 m
3.      Bantal, sprei, perlak, stik laken, selimut 1 buah
4.      Tempat cuci tangan (wastafel + kran dengan air mengalir) dan sabun cuci tangan 1 buah
5.      Alat tulis 1 buah/ Kartu status

6.      Tissue pada tempatnya
7.      Tempat sampah medis 1 buah, non medis 1 buah
8.      Baki 1 buah

SOP PEMBERIAN INHALASI OKSIGEN



STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMBERIAN INHALASI OKSIGEN

KANUL, MASKER WAJAH, ATAU TENDA WAJAH

A.       TUJUAN
Kanul
·         Memberikan oksigen dengan konsentrasi relatif rendah saat kebutuhan oksigen minimal.
·         Memberikan oksigen yang tak terputus saat klien makan atau minum.
Masker wajah
·         Memberikan tambahan oksigen dengan kadar sedang dengan konsentrasi dan kelembapan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kanul.
Tenda wajah
·         Memberikan kelembapan tinggi
·         Memberikan oksigen bila masker tidak bertoleransi
·         Memberikan oksigen aliran tinggi saat di hubungkan dengan system venture

B.       SASARAN:  Semua klien dewasa yang membutuhkan oksigen
C.      TENAGA: Dokter, perawat dan bidan
D.      KELENGKAPAN SARANA
       I.            Sarana Non Medis
1.   Ruang istirahat pasien dengan standart minimal 4 X 3 m.
2.    Tempat tidur 1 buah dengan standat minimal
Ø  Tinggi : 70 cm
Ø  Lebar   : 70 cm
Ø  Panjang: 2 m
3.   Bantal besar 1 buah
4.   Tissue  gulung dalam tempatnya 1 buah
5.      Alat tulis 1 buah
6.      Perlak / pengalas 1 buah
7.      Selimut pasien 1 buah

II.     Alat  inhalasi oksigen

Persiapan alat
Kanul
·         Tabung oksigen dengan flowmetere
·         Humidifier dengan cairan steril, air distilasi atau air matang sesuai dengan peraturan RS.
·         Nasal kanul dan slang
·         Kasa jika perlu
Masker wajah
·         Tabung oksigen dengan floemeter
·         Humidifier dengan cairan
·         Masker wajah dengan ukuran yang sesuai
·         Karet pengikat
Tenda wajah
·         Tabung oksigen dengan flowmetere
·         Humidifier dengan cairan steril
·         Tenda wajah dengan ukran
·         Tabung oksigen dengan flowmetere
·         Humidifier dengan cairan steril, air distilasi atau air matang sesuai dengan peraturan RS.
·         Nasal kanul dan slang
E.  PROSEDURE TETAP PELAYANAN
1)      Mempersiapan alat dan bahan
a.    Memastikan semua peralatan tersedia dengan lengkap.
Petugas memeriksa kembali peralatan yang akan di bawa ke ruangan pasien, dengan mengecek satu persatu peralatan yang akan dibawa.
2)      Memberitahu pasien dan menjelaskan tujuan
3)      Mendekatkan alat disamping tempat tidur pasien
4)      Menjaga privasi  klien
5)      Mencuci tangan
6)      Memasang sarung tangan
7)      Memasang masker
8)      Melaksanakan tindakan :
·         Kaji kebutuhan terapi oksigenasi dan verifikasi (periksa kembali) perintah pengobatan
·         Siapkan klien dan keluarga.
ü  Atur posisi klien semi-fowler jika memungkinkan. Posisi ini memungkinkan ekspansi dada lebih mudah sehingga memudahkan klien untuk bernafas.
ü  Jelaskan bahwa oksigen tidak bernahaya jika petunjuk keamanan diperhatikan dan akan mengurangi ketidaknyaman akibat dispnea. Informasikan kepada klien dan keluarga tentang petunjuk keamanan yang berhubungan dengan penggunaan oksigen
·           Atur peralatan oksigen
·           Putar oksigen sesuai terapi dan pastikan alat dapat berfungsi.
ü  Cek apakah oksigen dapat mengalir secara bebas lewat slang. Seharusnya tidak ada suara pada slang dan sambungan tidak bocor. Seharusnya terdapat gelembung udara pada humidifier saat oksigen mengalir lewat air. Perawat merasakan oksigen keluar dari kanul,masker,atau tenda.
ü  Atur oksigen dengan flowmeter sesuai dengan perintah, misalnya 2-6 L/min.
·           Pasang alat pemberian oksigen yang sesuai.
ü  Letakan kanul pada wajah klien, dengan lubang kanul masuk ke hidung dan karet pengikat melingkar ke kepala seperti pada gambar. Beberapa model yang lain, karet pengikat ditarik ke bawah dagu.
ü  Jika kanul ingin tetap berada ditempatnya, plasterkan pada bagian wajah.
ü  Alasi slang dengan kasa pada karet pengikat pada telinga dan tulang pipi jika dibutuhkan.

Komentar

☺ Thanks, udah berkunjung ☺