KOMUNIKASI
DALAM KEPERAWATAN
KOMUNIKASI
DALAM PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Dosen
: Lisna Waty, Amd, Kep.
Disusun
Oleh :
Kelompok
I (satu)
1.
FEBRI
KURNIAWATI
2.
ELISA
YULIANTY
3.
ANISA
4.
ERI
JULIANA
5.
WINARTI
6.
YUYUN
IRAWATI
7. MAWAR
8. KHIKO
MARIA.L
9.
ISNANI HANDAYANI
10. PRILIA
11. DIANA NATALIA
12. DONY CHANDRA
YAYASAN EKA HARAP
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM
STUDI DIII KEPERAWATAN
|
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
penulis dapat menyusun makalah Komunikasi
dalam Keperawatan yang membahas tentang
Komunikasi dalam Pengkajian Keperawatan tepat pada waktu yang diberikan.
Terima kasih penulis ucapkan kepada
dosen pembimbing yang telah mempercayakan makalah ini pada penulis, sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis menyadari
kekurangan dalam pembuatan makalah ini oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah penulis
ini.
Semoga
makalah yang penulis buat ini dapat di manfaatkan sebagaimana mestinya. Atas
perhatiannya penulis ucapkan terima kasih.
|
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR
BELAKANG
Semua individu mempunyai kebutuhan dasar untuk
menjalin hubungan dengan orang lain dalam menjalani hidupnya. Komunikasi
merupakan upaya individu dalam menjaga dan mempertahankan individu untuk tetap
berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi seseorang adalah suatu proses yang
melibatkan perilaku dan interaksi antar individu dalam berhubungan dengan orang
lain.
Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi sangat
penting karena komunikasi merupakan alat dalam melaksanakan proses keperawatan.
Dalam asuhan keperawatan, komunikasi ditujukan untuk mengubah perilaku klien
dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Sebagai ilmu komunikasi,
individu diposisikan untuk menentukan potensi diri dalam melakukan komunikasi
yang efektif. Untuk dapat melakukannya, individu tentu saja harus memiliki
pemahaman dasar akan proses komunikasi dan bagaimana teori komunikasi berfungsi
dalam hidup individu.
1.2.
RUMUSAN
MASALAH
1.2.1. Apa yang dimaksud dengan Pengkajian Komunikasi
Keperawatan ?
1.2.2. Bagaimana Bentuk Pengkajian Komunikasi Keperawatan ?
1.3.
TUJUAN
PENULISAN
Dalam
pembuatan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan
sedikit tentang pengkajian dalam komunikasi keperawatan, dan dapat di gunakan sebagai penunjang
proses belajar mengajar khususnya untuk mahasiswa jurusan keperawatan.
1.4.
MANFAAT
PENULISAN
Penulisan makalah ini bertujuan agar :
1.4.1
Untuk
mengetahui pengertian komunikasi dalam proses keperawatan.
1.4.2
Mahasiswa
dapat manambah pengetahuan tentang cara berkomunikasi yang baik dalam proses keperawatan
yang baik.
1.4.3
Mahasiswa
dapat mengetahui tahap – tahap proses keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. PENGKAJIAN KOMUNIKASI
Pengkajian
merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Pengkajian dilakukan oleh
perawat dalam rangka pengumpulan data klien. Data klien diperoleh melalui
wawancara (anamnesa), pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik
(laboratorium,foto, dan sebagainya), informasi atau catatan dari tenaga
kesehatan lain, dan dari keluarga klien.
Kemampuan
komunikasi sangat mempengaruhi kelengkapan data klien. Untuk itu selain
perlunya meningkatkan kemampuan komunikasi bagi perawat, kemampuan komunikasi
klien juga perlu ditingkatkan. Perawat perlu mengetahui hambatan, kelemahan dan
gaya klien dalam berkomunikasi. Perawat perlu memperhatikan budaya yang
mempengaruhi kapan dan dimana komunikasi dilakukan, penggunaan bahasa, usia dan
perkembangan klien.
Banyak
hal yang dapat menjadi hambatan klien untuk mengirim atau memberikan informasi,
menerima, dan memahami pesan yang diterima klien. Hambatan klien dalam
berkomunikasi yang harus diperhatikan oleh perawat antara lain:
2.2.1
Language
deficits
Perawat perlu menentukan bahasa
yang dipahami oleh klien dalam berkomunikasi karena penguasaan bahasa akan
sangat mempengaruhi persepsi dan interpretasi klien dalam menerima pesan secara
adekuat.
2.2.2
Sensory
deficits
Kemampuan mendengar, melihat, merasa dan membau
merupakan faktor penting dalam komunikasi, sebab pesan komunikasi akan dapat
diterima dengan baik apabila kemampuan sensori klien berfungsi dengan baik.
Untuk klien yang mengalami kelemahan mendengar, maka ada tahapan yang perlu diperhatikan
dalam melakukan pengkajian, yaitu mencari kepastian medik yang mengindikasikan
adanya kelemahan mendengar, memperhatikan apakah klien menggunakan alat bantu
dengar yang masih berfungsi, memperhatikan apakah klien mampu melihat muka dan
bibir kita saat berbicara, dan memperhatikan apakah klien mampu menggunakan
tangannya sebagai bebtuk komunikasi nonverbal.
2.2.3
Cognitive
impairrnents
Adalah suatu kerusakan yang
melemahakan fungsi kognitif (misalnya pada klien CVA, Alzheimer`s, tumor otak)
dpat mempengaruhi kemampuan klien dalam menggungkapkan dan memahami bahasa.
Dalam mengkaji pada klien yang mengalami gangguan kognitif ini, perawat dapat
menilai apakah klien merespon (baik respon verbal maupun nonverbal) ketika
ditanya ?. Apakah klien dapat mengucapkan kata atau kalimat dengan benar?.
Apakah klien dapat mengingat dengan baik ? dan sebagai.
2.2.4
Structural
deficits
Adanya gangguan pada struktur tubuh terutana pada
struktur yang berhubungan langsung dengan tenpat keluernya suara, misalnya
mulut dan hidung akan dapat mempengaruhi terjadinya komunikasi.
2.2.5
Paralysis
Kelemahan yang terjadi pada klien
terutama pada ekstremitas atas akan
menghambat kemampuan komunikasi klien baik melalui lisan maupun tulisan.
Perawat perlu memperhatikan apakah ada kemampuan nonverbal klien yang bisa
ditunjukkan alam rangka memberikan informasi kepada perawat.
2.2. BENTUK-BENTUK
PENGKAJIAN KOMUNIKASI
§ Wawancara
§ Pemeriksaan
fisik { melalui insfeksi (visual), auskultasi (auditori), palpasi dan perkusi
(taktil) }.
§ Observasi
§ Pengumpulan
data pelengkap dan penunjang : catatan medis, literatur, dan test diagnostic.
BAB III
PENUTUP
3.1.
KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan kemampuan komunikasi
yang baik dari perawat dalam proses keperawatan merupakan salah satu faktor
keberhasilan dalam melaksanakan proses keperawatan yang meliputi : tahap
pengkajian yaitu tahap awal dalam proses keperawatan.
Pengkajian
merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Pengkajian dilakukan oleh
perawat dalam rangka pengumpulan data klien. Data klien diperoleh melalui
wawancara (anamnesa), pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik
(laboratorium,foto, dan sebagainya), informasi atau catatan dari tenaga kesehatan
lain, dan dari keluarga klien.
3.2.
SARAN
Bagian
akhir dari makalah ini, kami sarankan bahwa aturan komunikasi dalam proses
keperawatan yang telah ditetapkan dapat dijalankan sesuai prosedurnya dan
mahasiswa/i diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam mengumpulkan, memadukan,
menyamakan, menyalurkan informasi dalam pelayanan kesehatan dan meningkatkan
kinerja dalam mewujudkan komunikasi yang adekuat sehingga mampu menjadi
mahasiswa/i professional dalam berkomunikasi secara verbal maupun non verbal
serta diharapkan memiliki pemahaman yang mendalam tentang tahap-tahap proses
keperawatan dalam komunikasi proses keperawatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Mundakir. 2006. Komunikasi Keperawatan Aplikasi Dalam
Pelayanan.
Yogyakarta
: Graha Ilmu.
Arwani. 2002. Komunikasi Dalam Keperawatan. Jakarta :
EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar