BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Patologi adalah salah satu dasar ilmu kedokteran dan
memiliki peranan yang sangat fundamental. Seringkali diagnosis pasti suatu
penyakit ditegakkan dengan patologi (histopatologi). Sedangkan pengertian
patologi dalam arti yang luas adalah bagian dari ilmu kedokteran yang mengamati
sebaab dan akibat dari terjadinya penyakit atau kelainan pada tubuh.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian klasifikasi patologik ?
2. Apa saja macam – macam
klasifikasi patologik ?
1.3
Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas mata kuliah Patologi dan untuk mengetahui tentang kalsifikasi patologik
agar perawat dapat menggetahui suatu penyakit dan dapat memenuhi perawatan yang
baik terhadap pasiennya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kalsifikasi adalah proses
diletakannya (pengendapan) kalsium dalam jaringan pembentukan tulang.
Kalsifikasi
patologik adalah merupakan keadaan
abnormal pengendapan garam – garam kalsium yang tidak larut dari aliran darah, yang
dapat menyebabkan jaringan menjadi kaku dan keras. Keadaan ini terbagi menjadi
beberapa keadaan yaitu :
a. Kalsifikasi
Distropik
Yaitu jaringan yang terluka atau jaringan nekrotik
yang tidak cepat di hancurkan sehingga menjadi tempat kalsifikasi. Karna fokus
tuberculosis kecil atau infeksi lain terjadi di paru dan dikelenjar getah
bening yang mengalirkan getah bening paru , di daerah ini sering timbul fokus –
fokus kecil kalsifikasi distropik. Kerusakan dapat bersifat degenerasi atau
nekrosis. Contoh lithopedion, bayi membatu pada janin yang mati dalam
kandungan.
b.
Kalsifikasi
Metastatic
Garam – garam kalsium dapat juga diendapkan di dalam
jaringan lunak tubuh yang sebelumnya tidak dijumpai adanya kerusakan jaringan
(nekrosis). Proses ini terjadi karna konsentrasi garam kalsium dan fosfor yang
abnormal di dalam sirkulasi darah, khususnya jika meningkat melebihi tingkat
kritis tertentu. Kalsifikasi metastatic dapat terlihat pada
hiperparatiroidisme, penurunan fungsi ginjal, diet abnormal, dan lesi
destruktif sistem rangka yang membebaskan garam – garam kalsium dalam jumlah
besar dari tulang – tulang tersebut.
c.
Pembentukan
Batu
Garam- garam kalsium dapat juga diendapkan dalam
bentuk batu (kalkuli) di dalam sistem duktus berbagai organ. Kalkuli dapat dibentuk dari kalsium atau berbagai zat lain
yang tersedia secara local dalam sekresi organ – organ tertentu. Beberapa kalkuli
terbentuk sebagai akibat enkrustasi debris nekrotik di dalam duktus, sedangkan
yang lain terbentuk akibat ketidakseimbangan unsur – unsur sekresi tertentu.
1.
Kalsifikasi terjadi pada hiperkalsemi akibat hipertiroid,
tumor tulang, metastatik
atrofi tulang, hipervitaminosis D, tanpa didahului kerusakan jaringan. proses
kalsifikasi pada jaringan yang telah mengalami kerusakan terlebih dahulu.
2.
Kalsinosis, terjadi kalsifikasi pada jaringan
yang tampak normal atau yang menunjukan kerusakan sistemik
3.
Pembentukan tulang heterotropik,
meliputi 3 proses diatas disertai pergantian proses, dari kalsifikasi menjadi
pembentukan tulang. Terjadi akibat depo kalsium abnormal yang metaplasi kearah
osteoblastik dan dapat merangsang sel fibroblast membentuk tulang.
4.
Kalsifikasi pada pembuluh darah arteri,
terjadi pada arteiosklerosis, ini termasuk kalsifikasi distropik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
. Patofisiologi adalah reaksi fungsi
tubuh terhadap suatu penyakit yang masuk
ke dalam tubuh. Mekanisme adaptasi sel terdiri dari organisasi sel yaitu unit
kehidupan,kesatuan lahiriah yang terkecil
menunjukkan bermacam-macam fenomena yang berhubungan dengan hidup. Kalsifikasi patologik
adalah merupakan keadaan abnormal
pengendapan garam – garam kalsium yang tidak larut dari aliran darah, yang
dapat menyebabkan jaringan menjadi kaku dan keras
3.2 Saran
Kalsifikasi patologik adalah
hal yang saling berkaitan dan memiliki pembahasan yang luas, oleh sebab itu
maka perlu dipelajari dan dimengerti
sebagai dasar untuk mempelajari
mata kuliah patofisiologi. Supaya mahasiswa dapat lebih paham
tentang pada materi perkuliahan berikutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar