Standart Operasional Prosedur
Pemeriksaan dada dan paru
Pengertian
|
Pemeriksaan
Terhadap Pasien Dengan Cara Inspeksi,
Auskultasi, Palpasi, Perkusi Pada dada dan Paru
|
Tujuan
|
1.
Untuk
mengetahui bentuk, kesemitrisan, ekspansi,
keadaan kulit pada dinding dada.
2.
Untuk mengetahui frekuensi, sifat. Irama pernafasan.
3.
Untuk mengetahui adanya nyeri tekan, adanya massa, peradangan, taktil
vremitus.
4.
Untuk mengetahui keadaan paru, rongga pleura.
5.
Untuk mengetahui batas paru dengan organ lain di sekitarnya
6.
Untuk mengkaji aliran udara melalui batang trakheobrangkheal
7.
Untuk mengetahui adanya sumbatan aliran udara dll
|
Sasaran
|
Pasien Baru, pasien dengan gangguan pernafasan,
Pasien Yang Dalam Keadaan Tirah Baring Lama, Pasien Yang Memerlukan
Pemeriksaan Lanjutan.
|
Petugas
|
Perawat, Bidan, Fisioterapi dan Dokter
|
Peralatan,
|
1. Peralatan medis : Stetoskop,
masker, sarung tangan
|
2. Peralatan non medis : Alat
Tulis Dan Buku
|
|
Prosedur tetap
|
1.
Mempersiapkan
alat
2. Memberikan salam sebagai pendekatan
therapeutic
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur
tindakan pada pasien/ keluarga
4. Menanyakan persetujuan dan
kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
5.
Menyiapkan
ruangan.
6.
Membawa
dan meletakkan alat di dekat pasien.
7.
Mencuci
tangan.
8.
Memasang
masker dan sarung tangan.
9.
Melakukan
pemeriksaan fisik :
9.1 Pemeriksaan inspeksi dada
1) Membuka baju Pasien.
2) Mengatur pasien dengan posisi
berbaring terlentang atau duduk atau berdiri.
3) Pemeriksa berada di sebelah kanan
pasien
4) Menganjurkan pasien untuk
tetap santai dan rileks
5) Melakukan pengamatan bentuk
dada dari 4 sisi : Depan, Belakang, Sisi kanan dan Sisi kiri.
6) menghitung frekuensi respirasi.
7) Mengamati keadaan kulit dada pasien.
8) Catat hasil inpeksi dada pasien.
9.2 Palpasi
ekspansi dada
1)
Petugas memberitahu untuk di
lakukan pemeriksaan selanjutnya.
2)
Berdiri di depan pasien dan
letakkan kedua telapak tangan secara datar pada dinding dada pasien.
3) Menganjurkan
pasien untuk
tarik nafas panjang
4) Merasakan
gerakan dinding dada dan bandingkan sisi kanan dan sisi kiri
5) Pemeriksa
berdiri dibelakang pasien, letakkan tangan pemeriksa
pada sisi dada leteral pasien, perhatikan gataran kesamping sewaktu pasien
bernafas.
6) Meletakkan
kedua tangan pemeriksa di punggung pasien
7) Setelah
ekshalasi minta pasien untuk tarik nafas dalam,
observasi garakan ibu jari pemeriksa.
8) Bandingkan
gerakan kedua sisi dinding dada
9) Catat
hasil ekspansi paru
9.3 Palpasi
untuk taktil fremitus
1)
Meletakkan telapak tangan
pada bagian belakang dinding dada dekat apek paru
2)
Mengintruksikan pasien untuk
mengucapkan bilangan “Sembilan Sembilan sembilan”
3)
Mengulangi langkah tersebut
dengan tangan bergerak ke bagian dasar paru
4)
Membandingkan fremitus pada
kedua sisi paru dan diantara apek dan dasar paru
5)
Melakukan palpasi taktil
fremitus pada dinding dasar anterior
6)
Bila fremitus reduf minta
pasien untuk berbicara lebih keras atau dengan nada lebih rendah
7)
Catat hasil palpasi fremitus
9.4 Perkusi
dada
1) Mengatur
posisi pasien supinasi / terlentang
2) Untuk
perkusi paru anterior, perkusi dimulai dari atas klavikula kebawah pada spatium
interkotalis pada interval 4-5cm mengikuti pola sistemik
3) Membandingkan
sisi kanan dan sisi kiri
4) Menganjurkan
posisi pasien untuk duduk atau berdiri
5) Untuk
perkusi paru posterior, perkusi dimulai dari puncak paru ke bawah.
6) Bandingkan
dari sisi kiri dan kanan
7) Untuk
menderteminasi garakan diafragma, suruh pasien untuk menarik nafas panjang
dan menahannya.
8) Perkusi
sepanjang garis scapula sampai pada lokasi batas bawah dimana resonan berubah
menjadi redup
9) Beri tanda
dengan pensil/ spidol pada tempat dimana bunyi redup di dapatkan
10) Mengintruksikan
pasien untuk mengembuskan nafas secara maksimal dan menahannya.
11) Melakukan
perkusi dari bunyi redup/ tanda 1 ke atas. Biasanya bunyi redup ke 2 di
temukan di atas tanda 1. Beri tanda pada kulit yang di temukan bunyi redup
(tanda2)
12) Mengukur
jarak antara tanda 1 dan 2.
13) Catat
hasil perkusi
9.5 Auskultasi
paru
1) Gunakan
diafragma stetoskop untuk orang dewasa dan bell untuk anak anak
2) Meletakkan
stetoskop dengan kuat pada kulit di atas area interkotalis
3) Mengintruksikan
pasien bernafas secara dalam dan pelan dengan mulut sedikit tertutup
4) Mulai
auskultasi dengan urutan yang benar seperti pada gambar di bawah
5) Dengarkan
inspirasi dan ekspirasi pada tiap tempat
6) Catat
hasil auskultasi
10. Melakukan Kontrak Untuk Kegiatan Selanjutnya
11. Berpamitan Dengan Pasien
12. Membereskan Alat-Alat
13. Melepaskan sarung tangan dan masker
14. Mencuci Tangan
15. Mencatat Kegiatan Dalam Lembar Catatan Perawatan
|
SOP
|
1.
Mempersiapkan
alat
|
Petugas menyiapkan alat stetoskop, buku, spidol dan bulpoin untuk
pemeriksaan ke pasien dan di letakkan di ruangan tindakan.
|
|
2. Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic
|
|
Petuga datang ke pasien dengan wajah tersenyum dan
mengucapkan Selamat pagi ibu? Bagaimana
keadaan ibu hari ini? Ibu, perkenalkan saya petugas rumah sakit eka harap,
nama saya …….
|
|
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
pasien/ keluarga
|
|
Petuga menjelaskan ke
pasien, ibu / bapak saya aziz dari
ruangan mawar, kedatangan saya di sini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan
pada ibu khusus nya pemeriksaan dada dan paru, untuk mengetahui bagaimana
keadaan paru ibu saat ini?
Untuk pelaksanaan nya sendiri di lakukan di rungan ini, dengan cara nanti
saya akan mengunakan tangan saya untuk memeriksa dada ibu dan mengunakan
stetoskop ini.
Bagaimana ibu? Ada yang masih di tanyakan tentang pemeriksaan ini?
|
|
4. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien sebelum
kegiatan dilakukan
|
|
Ibu dalam pelaksanaan pemeriksaan ini, saya akan meinta ijin persetujuan
ibu untuk di lakukan pemeriksaan dada ini? Kalau ibu berkenan mohon ibu untuk
menandatangani lembar persetujuaan dilakukan nya pemeriksaan dan saya akan
melakukan pemeriksaan ini, tetapi kalau ibu tidak berkenan mohon ibu
memberikan penjelasan, kenapa ibu tidak berkenan untuk di lakukan pemeriksaan
dada ini serta mohon untuk mendatangani lembar penolakan untuk di lakukan
tindakan?
|
|
5.
Menyiapkan
ruangan.
|
|
Petugas menyiapkan rungan seperti pemakaian sekerm/ tirai untuk privasi
pasien. Petugas menutup korden candela.
|
|
6.
Membawa
dan meletakkan alat di dekat pasien.
|
|
Petugas membawa alat yang
sudah di persipakan di ruangan tindakan dan menenpatkan nya seperti alat stetoskop di sebelah kanan
pasien untuk memudahkan pemeriksaan. Dan buku, Spidol serta bulpoin di letakkan di meja pasien.
|
|
MENCUCI TANGAN
a.
Maaf, ibu akan saya tinggal sebentar ya bu...
b.
Pemeriksa melepaskan semua
perhiasan atau assesoris yang digunakan, kemudian menyingsingkan lengan baju
ke atas apabila lengan baju panjang dengan cara telapak tangan dominan
diletakkan pada ujung lengan baju bagian bawah kemudian melipat bagian bawah
lengan baju ke arah atas hingga melewati siku.
c.
Menempatkan diri berdiri tegak di
depan wastafel dengan jarak kurang lebih 15 cm dari bibir wastafel.
d.
Membuka kran :
·
Apabila menggunakan handle kran
putar: membuka kran air dengan meletakkan semua ujung jari tangan dominan
dengan cara memegang dan memutar kran
ke arah kanan atau searah dengan jarum jam secara perlahan sehingga air
bersih cukup mengalir keluar untuk membasahi kedua tangan.
·
Apabila menggunakan handle kran
geser: Membuka kran dengan meletakkan siku tangan dominan ke ujung sisi dalam
(kiri) handle kran air kemudian menggesernya kearah luar siku (kanan) tangan
dominan tersebut secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir keluar
untuk membasahi kedua tangan.
e.
Membasahi kedua tangan
·
Satukan kedua telapak tangan
posisikan di bawah kran air mengalir kemudian buka telapak tangan ke samping
kiri dan kesamping kanan, kemudian posisikan tangan dominan di bawah kran air
mengalir, basahi tangan sampai dengan
siku dengan cara gerakan lengan dominan ke arah kiri dengan tujuan membasahi
lengan dominan sampai dengan siku pada saat membasahi lengan dengan air
sambil diputar 180˚ dari arah
dalam ke arah luar.
·
Satukan kedua telapak tangan
posisikan di bawah kran air mengalir kemudian buka telapak tangan ke samping
kiri dan kesamping kanan, kemudian posisikan tangan non dominan di bawah
kran, basahi tangan sampai dengan siku
dengan cara gerakan lengan non dominan ke arah kanan dengan tujuan membasahi
lengan non dominan sampai dengan siku pada saat membasahi lengan dengan air
sambil diputar 180˚ dari arah
dalam ke arah luar.
f.
Mengambil sabun
·
Apabila menggunakan sabun cair
dengan cara meletakkan tangan non dominan di bawah tube botol sabun cair
untuk menampung sabun dan tangan yang dominan menekan tube botol sabun cair
biasa sebanyak 3 ml (2-3 kali tekan) atau sabun cair antiseptik sebanyak 1 ml
(1 kali tekan). Kemudian meratakan sabun pada kedua telapak tangan dan
menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik hingga berbusa.
·
Apabila menggunakan sabun
batangan dengan cara mengambil sabun yang sudah siap digunakan dari tempatnya
dengan menggunakan tangan dominan, kemudian basahi sabun dibawah air bersih
yang mengalir dan digosok-gosok pada kedua telapak tangan sebanyak ± 5 kali
(sampai berbusa). Lalu simpan sabun pada tempatnya kembali (usahakan sabun
tidak membawa air dengan cara ditiriskan terlebih dahulu)
g.
Membersihkan kedua telapak tangan
·
Membersihkan telapak tangan
dengan menyatukan kedua telapak tangan sambil ditekan dan kedua telapak
tangan saling menggosok-gosokan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik.
h.
Membersihkan punggung tangan dan
sela-sela jari
·
Membersihkan punggung tangan non
dominan dengan cara telapak tangan dominan menempel pada punggung tangan non
dominan kemudian menggosok-gosok punggung tangan non dominan sebanyak 10 kali
dalam 10-15 detik
·
Membersihkan sela-sela jari
punggung tangan non dominan dengan cara meregangkan jari-jari tangan non
dominan dan punggung tangan non dominan masih menempel pada telapak tangan
dominan, kemudian jari-jari tangan dominan berada di sela-sela jari tangan
non dominan dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan kebawah.
·
Membersihkan sela-sela jari
punggung tangan dominan dengan cara meregangkan jari-jari tangan dominan dan
punggung tangan dominan menempel pada telapak tangan non dominan, kemudian
jari-jari tangan non dominan berada di sela-sela jari tangan dominan dan
lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan kebawah.
i.
Membersihkan sela-sela jari
·
Membersihkan sela-sela jari
dengan cara kedua telapak tangan menyatu dan jari-jari tangan meregang
kemudian kedua jari-jari tangan saling menyilang ke sela-sela jari lainnya
kemudian dengan menggunakan ujung jari dominan menggosok-gosokan sebanyak 10
kali dalam 10-15 detik disela jari non dominan, untuk sela jari dominan lalkukan
dengan cara sama .
j.
Membersihkan persendian jari
tangan non dominan dengan cara menekuk
tangan non dominan dan menempelkan pada telapak tangan dominan kemudian menggosok bagian punggung tangan
non dominan dengan menggerakkan telapak tangan dominan ke arah depan belakang
telapak tanagn non dominan di batas pergelangan tangan lalu turun ke punggung
jari tangan non dominan sampai kuku secara bolak-balik dilakukan sebanyak 10
kali dalam 10-15 detik, lakukan hal yang sama pada persendian jari tangan
dominan.
k.
Membersihkan ibu jari tangan non
dominan dan area sekitarnya dengan cara menggenggam ibu jari tangan non
dominan dengan tangan dominan dan tangan dominan menggosok memutar mengelilingi
ibu jari tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, lakukan
secara bergantian pada ibu jari tangan dominan.
l.
Membersihkan ujung jari dan
garis-garis tangan
·
Membersihkan garis-garis tangan
dengan cara ujung jari-jari tangan dominan di kuncupkan lalu ditempelkan pada
telapak tangan non dominan, kemudian ujung jari tangan dominan tersebut
menggosok secara searah garis tangan non dominan.
·
Membersihkan ujung jari beserta
ujung kuku dengan cara merapatkan ke empat jari-jari tangan dominan kemudian
menempelkan pada telapak tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara
searah (dari atas/dekat ibu jari tangan non dominan ke bawah / arah
kelingking tangan non dominan)
·
Membersihkan ujung ibu jari dan
kuku tangan dominan dengan cara menempelkan pada telapak tangan non dominan
lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas/dekat ibu jari tangan non
dominan ke bawah/ke arah kelingking tangan non dominan)
·
Melakukan semua langkah di atas
sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, dan melakukan secara bergantian pada
ujung jari tangan non dominan dan garis tangan dominan.
m.
Membersihkan pergelangan tangan
non dominan dengan cara telapak tangan dominan memegang pergelangan tangan
non dominan kemudian menggosok-gosok pergelangan tangan non dominan secara
memutar sampai dengan siku, lakukan hal yang sama pada pergelangan tangan
dominan.
n.
Membilas kedua tangan di bawah
air mengalir dengan cara telapak tangan saling menggosok-gosok dibawah air
yang mengalir kemudian menegakkan
kedua lengan tangan bagian bawah sampai siku membentuk sudut 90 sehingga ujung jari tangan sampai siku dan
semua sisi telapak tangan serta sisi-sisi lengan bawah terbilas oleh air
(siku berada didalam atas wastafel). Dapat dilakukan secara berulang sampai
busa sabun hilang dan tangan terasa tidak licin.
o.
Menutup keran
·
Apabila menggunakan handle kran
putar : Mengambil tissue secukupnya ± 2 sheet dan membersihkan kedua telapak
tangan terlebih dahulu (apabila telapak tangan masih basah maka dapat
mengambil kembali tissue), kemudian mengambil tissue lalu menempelkan tissue
pada handle kran putar dengan seluruh ujung jari tangan dominan berada diatas
handle kran putar yang sudah di alasi tissue kemudian memutar kran ke arah
kanan atau searah dengan jarum jam. Kemudian tissue dibuang pada tempat
sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah
dengan jarak ±1m.
·
Apabila menggunakan handle kran geser :
Menutup kran dengan meletakkan siku tangan dominan ke ujung handle kran air
kemudian menggesernya kearah dalam siku tangan dominan tersebut.
p.
Mengeringkan tangan
·
Bila menggunakan mesin
penggering tadahkan kedua tangan
dibawah mesin. Jaga agar kedua tangan tidak menyentuh permukaan mesin.
·
Bila menggunakan tissue dengan
cara mengambil tissue sheet yang sudah siap ambil (ujung tissue berada
diluar, sehingga siap digunakan) dengan tangan dominan ± 2 sheet dan
keringkan tangan non dominan dengan menekan menggunakan tissue mulai dari
telapak tangan non dominan sampai siku (mengambil kembali tissue,apabila
tangan masih belum kering), setelah selesai buang tissue pada tempat sampah
non medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan
jarak ± 1m.
·
Lakukan mengeringkan tangan
dominan seperti cara di atas.
q.
Usahakan tangan berada didepan
tubuh dengan posisi terbuka / menengadah keatas dan dapat dilanjutkan
melakukan langkah yang lain, misalnya memakai sarung tangan.
|
|
8.
Memasang
masker dan sarung tangan
|
|
Memakai masker
a)Melihat strip logam tipis di tepi atas masker.
b) Memegang
masker pada kedua tali di bagian atasnya.
c)Mengikat
kedua tali yang berada di bagian atas, pada puncak belakang kepala, dan mengikatkan tali
yang berada di bagian bawah pada
leher, dengan masker melewati dagu.
d) Mencubit
pita logam atas sekitar batang hidung dengan perlahan.
e)Melepaskan
masker setelah selesai melakukan tindakan dan melepas kedua ikatan serta lipat masker menjadi
setengahnya dengan permukaan bagian dalam saling berhadapan.
f) Membuang masker
(disposibel) dalam tempat sampah non medis.
MEMAKAI SARUNG TANGAN
·
Membuka tutup bak instrumen
dengan tangan dominan dan meletakkan tutup secara terbalik lalu mengambil
sarung tangan dominan dengan tangan non dominan pada bak instrument (pegang pada bagian dalam pergelangan
sarung tangan yang terlipat).
·
Memposisikan tangan dominan
diatas sarung tangan dengan merekatkan kelima jari lalu memasangkan sarung
tangan pada tangan dominan apabila jari-jari sudah tepat pada sarung tangan
tarik dengan (gerakan kebagian bawah pergelangan tangan bagian dalam) bagian
dalam sarung tangan pada luar tangan
dengan jari telunjuk tangan non dominan sampai tidak terlihat ada nya gulungan pada
sarung tangan baggian bawah kemudian , pastikan sarung tangan tidak menyentuh
bagian yang tidak steril.
·
Dengan menggunakan tangan yang
sudah terpasang sarung tangan, mengambil sarung tangan berikutnya dengan
memasukan empat jari ke dalam lipatan sarung tangan yang terlipat pada bagian
pergelangan.
·
Memposisikan tangan non dominan
diatas sarung tangan dengan merekatkan kelima jari lalu memasangkan sarung
tangan pada tangan non dominan apabila jari-jari sudah tepat pada sarung
tangan tarik dengan (gerakan kebagian bawah pergelangan tangan bagian luar)
bagian luar sarung tangan dengan ibu jari dan telunjuk tangan dominan
sampai tidak terlihat ada nya gulungan pada sarung tangan bagian
bawah, kemudian pastikan sarung tangan tidak menyentuh bagian yang tidak
steril.
Saling menyilangkan kedua telapak
tangan agar sarung tangan terpasang tepat pada sela jari.
|
|
9. Melakukan pemeriksaan fisik
|
|
Inspeksi Dada
|
|
a. Membuka Pakaian Pasien.
|
|
Bapak / ibu
kalau anda berkenan ijinkan saya membuka pakaina bapak / ibu untuk di lakukan pemeriksaan dada ini
atau bila ibu tidak berkenan mohon bapak / ibu sendiri yang membuka baju
bapak / ibu, untuk pemeriksaan nya
nanti biar lebih lancar.
|
|
b. Mengatur pasien dengan posisi berbaring terlentang
atau duduk atau berdiri.
|
|
Bapak /
ibu silahkan anda berbaring terlentang atau duduk di tempat tidur atau
berdiri di samping tempat tidur.
|
|
c.
Pemeriksa
berada di sebelah kanan pasien
|
|
Petugas berdiri di sebelah kanan pasien. Atau temapt yang
membuat nyaman untuk di lakukan pemeriksaan ini dan tidak terganggu dengan
yang lainnya.
|
|
d. Menganjurkan pasien untuk
tetap santai dan rileks
|
|
Bapak /
ibu silahkan anda bernafas dengan santai saja, jangan merasa takut atau
sebagainya, di buat rileks aja.
|
|
e. Melakukan pengamatan bentuk dada
dari 4 sisi
Depan, Belakang, Sisi
kanan dan Sisi kiri.
|
|
Depan : klavikula, sternum
dan tulang rusuk
|
|
Pasien
sambil bernafas dengan santai patugas mengamati bagaimana pergerakan tulang
klavikula, sternum dan tulang rusuk saat pasien melakukan inspirasi dan
ekspirasi nafas.
|
|
Belakang :perhatikan bentuk
tulang belakang dan kesemitrisan nya
|
|
Dari
belakang pasien, petugas mengamati pergerakan dada bagaina posterior dan
mengamati bagaimana bentuk tulang belakang dan kesemitrisan kanan dan kiri dinding
thoraks.
|
|
Sisi kanan
|
|
Dari sisi
kanan petugas mengamati pergerakan dada pasien saat pasien melakukan inspirasi dan ekspirasi, perhatikan dengan
teliti dan seksama pergerakan dada pasien.
|
|
Sisi kiri
|
|
Dari sisi
kanan petugas mengamati pergerakan dada pasien saat pasien melakukan inspirasi dan ekspirasi, perhatikan dengan
teliti dan seksama pergerakan dada pasien.
|
|
f. menghitung frekuensi respirasi.
|
|
Petugas
mengamati secara keseluruhan bagaimana bentuk dada dan kelainan kelainan yang
di temukan serta menghitung frekuensi nafas pasien selama 1 menit penuh
dengan hitungan 1x inspirasi dan 1x ekspirasi di hitung 1x nafas.
|
|
g. Mengamati keadaan kulit
dada. Adanya retraksi interkostalis selama bernafas.
|
|
Selain
bentuk dada, petugas juga harus mengamati bagaimana keadaan kulir pasien di
sekitas dada apakah ada tumbuh jaringan atau selama pasien inspirasi dan
ekspirasi ada pergerakan retraksi interkostalis
|
|
h. Catat hasil inpeksi dada
Petugas
mencatat semua hasil pengamatan dada pasien dan mencatat nya pada lembar
pemeriksaan, dari mulai yang normal sampai di temukkkan nya kelainan pada
daerah dada terumata bentuk dan pergerakan dada
|
|
Palpasi ekspansi dada
|
|
1.
Petugas memberitau untuk di
lakukan pemeriksaan selanjutnya.
|
|
Bapak / ibu selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan palpasi pada
daerah dada dan punggung bapak / ibu, pemeriksaan palpasi ini yaitu saya akan
meletakkan kedua telapak tangan saya ke badan bapak / ibu dengan sedikit
memberikan tekanan.
|
|
2.
Berdiri di depan klien dan
letakkan kedua telapak tangan secara datar pada dinding dada klien
|
|
Petugas meletakkan kedua telapak tangan nya di depan dinding dada
pasien secara datar. Dan meminta pasien untuk tetap bernafas dengan santai
“bapak / ibu silahkan bapak / ibu tetap bernafas dengan santai dan rileks” serta
petugas merasakan bagaimana pergerakkan dinding pasien saat pasien melakakuan
inspirasi dan ekspirasi.
|
|
3.
Menganjurkan klien untuk
tarik nafas panjang
|
|
“bapak / ibu silahkan tarik nafas panjang dan di keluarkan secara pelan
pelan ”
|
|
4.
Merasakan gerakan dinding
dada dan bandingkan sisi kanan dan sisi kiri
|
|
Petugas tetap pada posisi semula yanitu kedua telapak tangan berada di depan dinding dada pasien
dan merasakan pergerakan dinding dada pasien saat pasien memulai inspirasi
panjang dan ekspirasi secara pelan pelan dan petugas membandingkan pergerakan
dinding dada pasien antara dinding sebelan kanan dan dinding sebelah kiri.
|
|
5.
Pemeriksa berdiri dibelakang
klien, letakkan tangan pemeriksa pada sisi dada leteral pasien, perhatikan getaran
kesamping sewaktu pasien bernafas.
|
|
Petugas berpindah ke belakang pasien, dan meletakkan kedua telapak
tangan petugas di dinding dada posterior di bagian lateral dinding pasien,
serta memperhatikan getaran kesamping dinding dada posterior pasien saat
pasien melakukan inspirasi dan ekspirasi.
|
|
6.
Meletakkan kedua tangan
pemeriksa di punggung klien : ibu jari di letakkan sepanjang penonjolan spina
setinggi iga ke 10, dengan telapak menyentuh permukaan posterior, jari jari
harus terletak kurang lebih 5cm terpisah dengan titik ibu jari pada spina dan
jari lain ke lateral.
|
|
Petugas meletakkan kedua tangan nya di punggung klien : ibu jari tangan petugas di
letakkan sepanjang penonjolan spina setinggi iga ke 10, dengan telapak tangan
menyentuh permukaan posterior dinding dada pasien, jari jari petugas harus
terletak kurang lebih 5cm terpisah dengan titik ibu jari petugas pada spina
dan jari lain ke lateral.
|
|
7.
Setelah ekshalasi minta
klien untuk tarik nafas dalam, observasi garakan ibu jari pemeriksa.
|
|
Setelah pasien ekshalasi patugas meminta psien untuk tarik nafas
dalam”bapak / ibu silahkan bapak / ibu tarik nafas dalam dan keluarkan secara
perlahan lahan” dan perhatikan gerakan ibu jari petugas.
|
|
8.
Bandingkan gerakan kedua
sisi dinding dada
|
|
Petugas membandingkan gerakan kedua sisi dinding posterior dada pasien.
|
|
9.
Catat hasil ekspansi paru
|
|
Petugas mencatat
semua hasil pengamatan dada pasien dan mencatat nya pada lembar pemeriksaan,
dari mulai yang normal sampai di temukkkan nya kelainan pada daerah dada
terumata bentuk dan pergerakan dada
|
|
Palpasi untuk taktil
fremitus
|
|
1.
Meletakkan telapak tangan pada
bagian belakang dinding dada dekat apek paru
|
|
Petugas meletakkan kedua telapak tangan nya ke bagian posterior dinding
dada pasien di dekat apek paru pasien.
|
|
2.
Mengintruksikan pasien untuk
mengucapkan bilangan “Sembilan Sembilan sembilan”
|
|
Bapak / ibu silahkan anda mengucapkan kata Sembilan di ulang tiga kali.
di setiap telapak tangan saya menyentuh dinding dada bapak / ibu.
|
|
3.
Mengulangi langka tersebut
dengan tangan bergerak ke bagian dasar paru
|
|
Petugas mengulangi langka melatakkan kedua telapak tangan nya ke
dinding posterior sampai ke dasar paru dengan di sertai pasien mengucapkan
kata Sembilan Sembilan sembilan di setiap perpindahan pelatakkan telapak
tangan.
|
|
4.
Membandingkan fremitus pada
kedua sisi paru dan diantara apek dan dasar paru
|
|
Petugas membandingkan fremitus pada kedua sisi paru kanan dan kiri
serta membandingkan fremitus dinding dada pasien di bagian apek dan dasar
paru. Apakah ada ketidaksamaan anatar kanan dan kiri serta antara daerah apek
dan dasar paru, bila ada perhatikan dengan seksama bila perlu di ulangi untuk
memastikan.
|
|
5.
Melakukan palpasi taktil
fremitus pada dinding dasar anterior
|
|
Petugas memberitau untuk pemeriksaan selanjutnya di lakukan pemeriksaan
di dada di bagian depan pasien. “bapak / ibu selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan
di daerah dinding dada bapak / ibu di bagaina depan, mohon untuk kediannya”
Petugas meletakkan kedua telapak tangan nya di bagian anterior dada
pasien dengan mengintruksikan pasien untuk mengucapkan kata Sembilan Sembilan
Sembilan di setiap telapak tangan petugas di letakkan di daerah dinding dada
bagian depan “bapak / ibu silahkan anda mengucapkan kata Sembilan Sembilan
Sembilan di setiap saya meletakkan kedua telapak tangan saya di dinding dada
depan bapak / ibu ”
|
|
6.
Bila fremitus reduf minta
klien untuk berbicara lebih keras atau dengan nada lebih rendah
|
|
Apabila dalam pemeriksaan di dapatkan hasil redup maka petugas
mengintruksikan ke pasien untuk berbicara lebih keras atau dengan nada lebih
rendah “bapak / ibu mohon untuk mengucapkan kata Sembilan nya lebih keras
lagi ”
|
|
7.
Catat hasil palpasi fremitus
|
|
Petugas
mencatat semua hasil palpasi fremitus pada dinding dada bagian posterior dan
anterior pasien dan mencatat nya pada lembar pemeriksaan, dari mulai yang
normal sampai di temukkkan nya kelainan pada daerah dada terumata untuk
getaran dari dinding dada tersebut.
|
|
Perkusi dada
|
|
1.
Mengatur posisi pasien
supinasi / terlentang
|
|
Bapak / ibu silahkan anda berbaring terlentang di tempat tidur, kaki
ibu di luruskan ya jangan di tekuk dan silahkan ibu memakai penyangga kepala
dengan bantal yang tidak terlalu tinggi. Tangan di samping tubuh bapak / ibu
dengan rileks
derngan cara tiga jari tengah saya sebelah kiri saya letakkan di dada
ibu dan jari telunjuk yang kanan saya akan saya gunakan untuk mengetuk jari
sebelah kiri saya yang saya letakkan di dada ibu.
|
|
2.
Untuk perkusi paru anterior,
perkusi dimulai dari atas klavikula kebawah pada spatium interkotalis pada
interval 4-5cm mengikuti pola sistemik
|
|
Petugas melakukan perkusi di mulai dari atas klavikula dan berjalan ke
bawa pada spatium interkostalis pada interval 4-5cm dengan mengikuti pola sistemik (dari kanan
ke kiri)
|
|
3.
Membandingkan sisi kanan dan
sisi kiri
|
|
Petugas membandingkan suara perkusi sisi dada kanan dan kiri apakah ada
perbedaan suara nya missal antara sonor dan redup?
|
|
4.
Menganjurkan posisi pasien
untuk duduk atau berdiri
|
|
Bapak / ibu silahkan anda berganti posisi dengan duduk di tempat tidur
atau berdiri di samping tempat tidur karena saya akan melakukan pemeriksaan
perkusi di dada posterior
|
|
5.
Untuk perkusi paru
posterior, perkusi dimulai dari puncak paru ke bawah.
|
|
Perkusi dada posterior di mulai dari puncak / apek paru sampai ke bawah
paru dengan pola bergantian antara kiri dan kanan.
|
|
6.
Bandingkan dari sisi kiri
dan kanan
|
|
Petugas membandingkan suara perkusi sisi dada kanan dan kiri apakah ada
perbedaan suara nya missal antara sonor dan redup?
|
|
7.
Untuk menderteminasi garakan
diafragma, suruh pasien untuk menarik nafas panjang dan menahannya.
|
|
Bapak / ibu sekarang anda silahkan tarik nafas panjang dan di tahan
sebentar untuk saya lakukan perkusi (lengkapi lagi perkusi daerahnya d mana?)
|
|
8.
Perkusi sepanjang garis
scapula sampai pada lokasi batas bawah dimana resonan berubah menjadi redup
|
|
Perkusi dilakukan dengan cara mengikuti garis scapula sampai batas
bawah dan bunyi resonan berubah menjadi redup.
|
|
9.
Beri tanda dengan pensil/
spidol pada tempat dimana bunyi redup di dapatkan
|
|
Petugas melakukan perkusi mengikuti garis scapula dan apabila menemukan
bunyi resonan yang menjadi redup maka segera petugas memberikan tanda pada
daerah yang berbunyi redup.
|
|
10. Mengintruksikan
pasien untuk mengembuskan nafas secara maksimal dan menahannya.
|
|
Bapak / ibu silahkan anda menghembuskan nafas secara maksimal dan
menahannya untuk tidak menhirup oksigen dalam waktu sebentar.
|
|
11. Melakukan
perkusi dari bunyi redup/ tanda 1 ke atas. Biasanya bunyi redup ke 2 di
temukan di atas tanda 1. Beri tanda pada kulit yang di temukan bunyi redup
(tanda2)
|
|
Petugas melakukan perkusi di atas tempat yang tadi sudah di kasih tanda
1, dan biasa nya di temukan bunyi redup ke 2 di atasnya, dan beri tanda pada
daerah yang berbunyi redup ke2
|
|
12. Mengukur
jarak antara tanda 1 dan 2. Pada wanita jarak antar kedua tanda ini normalnya
3-5cm, pada pria 5-6cm
|
|
setelah itu petugas melakukan pengukuran antara tanda 1 dan tanda 2,
dimana kalau pada wanita normal nya adalah 3-5cm
dan pada laki laki normalnya 5-6cm
|
|
13. Catat
hasil perkusi
|
|
Petugas
mencatat semua hasil perkusi pada dinding dada bagian posterior dan anterior
pasien dan mencatat nya pada lembar pemeriksaan, dari mulai yang normal
sampai di temukkkan nya kelainan pada daerah dada terumata untuk getaran dari
dinding dada tersebut.
|
|
Auskultasi paru
|
|
1.
Gunakan diafragma stetoskop
untuk orang dewasa dan bell untuk anak anak
|
|
Untuk pemeriksaan auskultasi ini petugas mengunakan alat medis
stetoskop, untuk sisi yang diafragma di gunakan pada orang dewasa dan untuk
sisi yang bell di gunakan pada anak anak, terlebih dahulu sebelum di gunakan
untuk pemeriksaan, petugas sebaiknya
menngecek fungsi dari stetoskop itu sendiri terutama pada bagian diagframa
karena pada orang dewasa sisi diafragma yang di gunakan
Dengan cara letakkan salah satu ujung stetoskop yang di gunakan untuk
mendengar di telingah kemudian di ujung lain terutama di sisi diafragma
gesekkan dengan salah satu jari kita ke diafragma kalau terdengar jelas suara
gesekan makan fungsi diafragma masih bagus.
|
|
2.
Meletakkan stetoskop dengan
kuat pada kulit di atas area interkotalis
|
|
Sebelum menggunakan pastikan stetoskop di kunci pada bagian diafragma
dengan cara putar lah kepala stetoskop sehingga tampak sisi bell tertutup
Kemudian petugas meletakkan sisi stetoskop yang diafragma ke dinding
dada di area interkostalis dengan kuat dan untuk sisi yang bell bila perlu di
tekan dengan salah satu jari kita.
|
|
3.
Mengintruksikan klien
bernafas secara dalam dan pelan dengan mulut sedikit tertutup
|
|
Bapak / ibu silahkan anda tarik nafas secara dalam dan pelan kemudian
hembuskan nafas secara pelan dengan
mulut sedikit tertutup, Lakukan hal itu di setiap saya meletakkan
stetoskop saya di dinding dada bapak / ibu!
|
|
4.
Mulai auskultasi dengan
urutan yang benar seperti pada gambar di bawah
|
|
mulai lah pemeriksaan auskultasi dengan cara meletakkan sisi stetoskop
yang diafragma di bagian dada anterior dari atas tulang klavikula di sisi
sebelah kanan / yang terjauh dengan petugas sampai dengan bagian
interkostalis ke 5, lakukan pemeriksaan diantara sisi kanan dan kiri secara
bergantian sesuai dengan urutan interkostalis.
Lakukan juga pemeriksaan auskultasi pada sisi dinding dada posterior
dengan berurutan dan bergantian antara sisi kanan dan sisi kiri.
|
|
5.
Dengarkan inspirasi dan
ekspirasi pada tiap tempat
|
|
Dengar kan suara inspirasi dan ekspirasi pada setiap tempat dan
bandingkan di sisi kanan dan sisi kiri dada pasien. Pastikan semua area dada
pasien tidak ada yang terlewati.
Bila di temukan suara yang lain, bila perlu di dengarkan ulang dan dengarkan dengan seksama
|
|
6.
Catat hasil auskultasi
|
|
Petugas
mencatat semua hasil aulkultasis pada dinding dada bagian posterior dan
anterior pasien dan mencatat nya pada lembar pemeriksaan, dari mulai yang
normal sampai di temukkkan nya kelainan pada daerah dada terumata untuk suara
nafas dari dinding dada tersebut.
|
|
10. TAHAP
TERMINASI
|
|
a. Melakukan Evaluasi Tindakan
Di setiap tindakan petugas mengamati, memperhatikan dan mengevaluasi
apakah pasien itu ada perubahan dan ketidaknormalan pada paru dan jantung.
|
|
b. Melakukan Kontrak Untuk Kegiatan
Selanjutnya
Petugas membuat peryataan dan kesepakatan dengan pasien tentang kegiatan
dan pemeriksaan selanjutnya untuk keakuraratan penegakan diaqnostik serta
untuk pengobatan.
“untuk kegiatan sekarang sudah selesai ya Bu, tetapi untuk pemeriksaan
yang lain mungkin belum selesaidan aka nada pemeriksaan lanjutan untuk
pendukun pemeriksaan yang ini, saya mengharapkan ibu bersedia untuk di
lakukan pemeriksaan selanjutnya!”
|
|
c. Berpamitan Dengan Pasien
Petugas berpamitan ke pasien kalau pemeriksaan sudah selesai.
saya mengucapkan terima kasih atas kerjasama bapak / ibu untuk di lakukan
pemeriksaan dada ini, keadaan atau hasil pemeriksaa dada “ paru dan jantung”
ibu menunjukkan hasil yang normal tidak terdapat gangguan, saya berdoa semoga
ibu cepat sembuh dan di beri kesehatan selalu. Amiiin
|
|
d. Membereskan Alat-Alat
Petugas membereskan alat stetoskop dan alat tulis serta buku, jangan
sampai tertinggal di tempat tidur pasien. Bawa peralatan ke tempat semula di
kantor petugas kesehatan di rungan itu.
|
|
e. Mencuci Tangan
Petugas mencuci tangan dengan teknik tujuh langka dengan benar dan tepat
|
|
f. Mencatat Kegiatan Dalam Lembar
Catatan Perawatan
Petugas mencata hasil pemerikaaan dada
(hasil tentang inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi paru dan
jantung) pada lembar hasil pemeriksaan fisik di status pasien.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar