Like this ?

Rabu, 02 Mei 2012

DIKSI (Pilihan Kata)


Diksi (n) adalah pemilihan kata yang bermakna tepat dan selaras (cocok penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan dengan pokok pembicaraan, peristiwa, dan khalayak pembaca atau pendengar (KBBI, 1988: 205). 
ÒDalam Kamus Pelajar SLTA (2004: 162) yang diterbitkan Pusat Bahasa istilah diksi didefinisikan sebagai pemilihan kata yang tepat dalam berbahasa.
ÒOrang dikatakan mampu  berbahasa (tulis) jika mampu memilih kata secara tepat untuk mimindahkan pikiran dan perasaan ke dalam lambang, bahasa. Kata, dengan demikian sebagai menjadi modal utama seseorang ketika menulis (Sugihastuti, 2000: 75).
Sebuah kata akan mendukung terbentuk-nya kalimat efektif apabila kata itu memiliki kesanggupan untuk mewadahi gagasan yang akan diungkapkan penulis dengan tepat dan memiliki kesanggupan untuk menimbulkan kembali gagasan itu dengan tepat pula pada benak (pikiran dan atau perasaan) pembaca. Dalam kaitan itu, Keraf (1983) menyatakan bahwa pemilihan dan pendayagunaan kata mengacu pada kesanggupan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca seperti apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulisnya. 
Kemampuan memilih kata merupakan salah satu bagian ke-mampuan menyusun kalimat efektif. Dalam berbahasa tulis, kemampuan memilih kata merupakan salah satu bagian kemampuan menyusun ka-limat dalam menulis.
    Berikut ini hal-hal yang berkaitan dengan diksi (pilihan kata)

1. Penggunaan kata dengan makna   yang tepat
 Contoh:
a.absen
b.bergeming
c.acuh: peduli, mengindahkan. Ia tidak __ akan larangan orang tuanya. Acuh tak acuh: tidak menaruh perhatian, tidak mau tahu. Mengacuhkan: memedulikan; mengindahkan
d.semena-mena (adv) sewenang-wenang; tidak berimbang; berat sebelah: Orang itu dibunuhnya dgn ˷. Akan tetapi, kata semena-mena selalu didahului kata tidak.
e.suka; f. Bebas parkir, (h) jam dan pukul, (i) sesuatu dan suatu
 
Contoh:
a.absen
b.bergeming
c.acuh: peduli, mengindahkan. Ia tidak __ akan larangan orang tuanya. Acuh tak acuh: tidak menaruh perhatian, tidak mau tahu. Mengacuhkan: memedulikan; mengindahkan
d.semena-mena (adv) sewenang-wenang; tidak berimbang; berat sebelah: Orang itu dibunuhnya dgn ˷. Akan tetapi, kata semena-mena selalu didahului kata tidak.
e.suka; f. Bebas parkir, (h) jam dan pukul, (i) sesuatu dan suatu
 
2. Penggunaan bentuk kata dengan makna yang tepat
 Contoh:
a.pendarahan atau perdarahan
b.pemukiman dan permukiman
c.pengarahan dan arahan
d.Pusat Pendidikan dan Latihan atau Pusat Pendidikan dan Pelatihan
e.langganan atau berlangganan
f.kebohongan publik atau pembohongan publik
 
g.(1) *Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan iman. Diperbaiki menjadi, (2) Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan iman, atau Semoga kekuatan iman diberikan kepada keluarga yang ditinggalkan.
h.(1) Kami telah menghindari kesulitan.
  (2) Kami telah menghindarkan kesuitan.

3. Penggunaan bentuk sinonim
 Sinonim (synonym) adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama dengan bentuk lain; kesamaan itu berlaku  bagi kata, kelompok kata, atau kalimat, walaupun umumnya yang dianggap sinonim hanyalah kata-kata saja (Kridalaksana, 2001: 198).
4. Kosa kata baku dan tak baku 
jadwal  jadual
praktik  praktek
atlet  atlit
apotek  apotik
antre  antri
Sistem  sistim
analisis  analisa
hipotesis  hipotesa
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar

☺ Thanks, udah berkunjung ☺