Like this ?

Rabu, 09 Mei 2012

SOP Pemeriksaan dada dan paru


Standart Operasional Prosedur
 Pemeriksaan dada dan paru

Pengertian
Pemeriksaan Terhadap Pasien Dengan Cara Inspeksi, Auskultasi, Palpasi, Perkusi Pada dada dan Paru

Tujuan
1.      Untuk mengetahui bentuk, kesemitrisan, ekspansi, keadaan kulit pada dinding dada.
2.      Untuk mengetahui frekuensi, sifat. Irama pernafasan.
3.      Untuk mengetahui adanya nyeri tekan, adanya massa, peradangan, taktil vremitus.
4.      Untuk mengetahui keadaan paru, rongga pleura.
5.      Untuk mengetahui batas paru dengan organ lain di sekitarnya
6.      Untuk mengkaji aliran udara melalui batang trakheobrangkheal
7.      Untuk mengetahui adanya sumbatan aliran udara dll

Sasaran
Pasien Baru, pasien dengan gangguan pernafasan, Pasien Yang Dalam Keadaan Tirah Baring Lama, Pasien Yang Memerlukan Pemeriksaan Lanjutan.

Petugas
Perawat, Bidan, Fisioterapi dan  Dokter

Peralatan,
1.      Peralatan medis : Stetoskop, masker, sarung tangan


2.      Peralatan non medis : Alat Tulis  Dan Buku

Prosedur tetap
1.      Mempersiapkan alat
2.      Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic
3.      Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien/ keluarga
4.      Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan
5.      Menyiapkan ruangan.
6.      Membawa dan meletakkan alat di dekat pasien.
7.      Mencuci tangan.
8.      Memasang masker dan sarung tangan.
9.      Melakukan pemeriksaan fisik :
9.1    Pemeriksaan inspeksi dada
1)      Membuka baju Pasien.
2)      Mengatur pasien dengan posisi berbaring terlentang atau duduk atau berdiri.
3)      Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien
4)      Menganjurkan pasien untuk tetap santai dan rileks
5)      Melakukan pengamatan bentuk dada dari 4 sisi : Depan, Belakang, Sisi kanan dan Sisi kiri.
6)      menghitung frekuensi respirasi.
7)      Mengamati keadaan kulit dada pasien.
8)      Catat hasil inpeksi dada pasien.

9.2  Palpasi ekspansi dada
1)      Petugas memberitahu untuk di lakukan pemeriksaan selanjutnya.
2)      Berdiri di depan pasien dan letakkan kedua telapak tangan secara datar pada dinding dada pasien.
3)      Menganjurkan pasien untuk tarik nafas panjang
4)      Merasakan gerakan dinding dada dan bandingkan sisi kanan dan sisi kiri
5)      Pemeriksa berdiri dibelakang pasien, letakkan tangan pemeriksa pada sisi dada leteral pasien, perhatikan gataran kesamping sewaktu pasien bernafas.
6)      Meletakkan kedua tangan pemeriksa di punggung pasien
7)      Setelah ekshalasi minta pasien untuk tarik nafas dalam, observasi garakan ibu jari pemeriksa.
8)      Bandingkan gerakan kedua sisi dinding dada
9)      Catat hasil ekspansi paru

9.3  Palpasi untuk taktil fremitus
1)      Meletakkan telapak tangan pada bagian belakang dinding dada dekat apek paru
2)      Mengintruksikan pasien untuk mengucapkan bilangan “Sembilan Sembilan sembilan”
3)      Mengulangi langkah tersebut dengan tangan bergerak ke bagian dasar paru
4)      Membandingkan fremitus pada kedua sisi paru dan diantara apek dan dasar paru
5)      Melakukan palpasi taktil fremitus pada dinding dasar anterior
6)      Bila fremitus reduf minta pasien untuk berbicara lebih keras atau dengan nada lebih rendah
7)      Catat hasil palpasi fremitus

9.4  Perkusi dada
1)      Mengatur posisi pasien supinasi / terlentang
2)      Untuk perkusi paru anterior, perkusi dimulai dari atas klavikula kebawah pada spatium interkotalis pada interval 4-5cm mengikuti pola sistemik
3)      Membandingkan sisi kanan dan sisi kiri
4)      Menganjurkan posisi pasien untuk duduk atau berdiri
5)      Untuk perkusi paru posterior, perkusi dimulai dari puncak paru ke bawah.
6)      Bandingkan dari sisi kiri dan kanan
7)      Untuk menderteminasi garakan diafragma, suruh pasien untuk menarik nafas panjang dan menahannya.
8)      Perkusi sepanjang garis scapula sampai pada lokasi batas bawah dimana resonan berubah menjadi redup
9)      Beri tanda dengan pensil/ spidol pada tempat dimana bunyi redup di dapatkan
10)  Mengintruksikan pasien untuk mengembuskan nafas secara maksimal dan menahannya.
11)  Melakukan perkusi dari bunyi redup/ tanda 1 ke atas. Biasanya bunyi redup ke 2 di temukan di atas tanda 1. Beri tanda pada kulit yang di temukan bunyi redup (tanda2)
12)  Mengukur jarak antara tanda 1 dan 2.
13)  Catat hasil perkusi

9.5  Auskultasi paru
1)      Gunakan diafragma stetoskop untuk orang dewasa dan bell untuk anak anak
2)      Meletakkan stetoskop dengan kuat pada kulit di atas area interkotalis
3)      Mengintruksikan pasien bernafas secara dalam dan pelan dengan mulut sedikit tertutup
4)      Mulai auskultasi dengan urutan yang benar seperti pada gambar di bawah
5)      Dengarkan inspirasi dan ekspirasi pada tiap tempat
6)      Catat hasil auskultasi
10.  Melakukan Kontrak Untuk Kegiatan Selanjutnya
11.  Berpamitan Dengan Pasien
12.  Membereskan Alat-Alat
13.  Melepaskan sarung tangan dan masker
14.  Mencuci Tangan
15.  Mencatat Kegiatan Dalam Lembar Catatan Perawatan
SOP  
1.      Mempersiapkan alat

Petugas menyiapkan alat stetoskop, buku, spidol dan bulpoin untuk pemeriksaan ke pasien dan di letakkan di ruangan tindakan.


2.      Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic

Petuga datang  ke pasien dengan wajah tersenyum dan mengucapkan Selamat pagi ibu? Bagaimana keadaan ibu hari ini? Ibu, perkenalkan saya petugas rumah sakit eka harap, nama saya …….


3.      Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien/ keluarga

Petuga menjelaskan ke pasien, ibu / bapak saya aziz dari ruangan mawar, kedatangan saya di sini bertujuan untuk melakukan pemeriksaan pada ibu khusus nya pemeriksaan dada dan paru, untuk mengetahui bagaimana keadaan paru ibu saat ini?
Untuk pelaksanaan nya sendiri di lakukan di rungan ini, dengan cara nanti saya akan mengunakan tangan saya untuk memeriksa dada ibu dan mengunakan stetoskop ini.
Bagaimana ibu? Ada yang masih di tanyakan tentang pemeriksaan ini?


4.      Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan

Ibu dalam pelaksanaan pemeriksaan ini, saya akan meinta ijin persetujuan ibu untuk di lakukan pemeriksaan dada ini? Kalau ibu berkenan mohon ibu untuk menandatangani lembar persetujuaan dilakukan nya pemeriksaan dan saya akan melakukan pemeriksaan ini, tetapi kalau ibu tidak berkenan mohon ibu memberikan penjelasan, kenapa ibu tidak berkenan untuk di lakukan pemeriksaan dada ini serta mohon untuk mendatangani lembar penolakan untuk di lakukan tindakan?


5.      Menyiapkan ruangan.

Petugas menyiapkan rungan seperti pemakaian sekerm/ tirai untuk privasi pasien. Petugas menutup korden candela.


6.      Membawa dan meletakkan alat di dekat pasien.

Petugas membawa alat yang sudah di persipakan di ruangan tindakan dan menenpatkan  nya seperti alat stetoskop di sebelah kanan pasien untuk memudahkan pemeriksaan. Dan buku, Spidol  serta bulpoin di letakkan di meja pasien.



7.      Mencuci tangan

MENCUCI TANGAN
a.     Maaf, ibu akan saya tinggal sebentar ya bu...
b.    Pemeriksa melepaskan semua perhiasan atau assesoris yang digunakan, kemudian menyingsingkan lengan baju ke atas apabila lengan baju panjang dengan cara telapak tangan dominan diletakkan pada ujung lengan baju bagian bawah kemudian melipat bagian bawah lengan baju ke arah atas hingga melewati siku.
c.     Menempatkan diri berdiri tegak di depan wastafel dengan jarak kurang lebih 15 cm dari bibir wastafel.
d.    Membuka kran :
·        Apabila menggunakan handle kran putar: membuka kran air dengan meletakkan semua ujung jari tangan dominan dengan cara memegang dan  memutar kran ke arah kanan atau searah dengan jarum jam secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir keluar untuk membasahi kedua tangan.
·        Apabila menggunakan handle kran geser: Membuka kran dengan meletakkan siku tangan dominan ke ujung sisi dalam (kiri) handle kran air kemudian menggesernya kearah luar siku (kanan) tangan dominan tersebut secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir keluar untuk membasahi kedua tangan.
e.       Membasahi kedua tangan
·         Satukan kedua telapak tangan posisikan di bawah kran air mengalir kemudian buka telapak tangan ke samping kiri dan kesamping kanan, kemudian posisikan tangan dominan di bawah kran air mengalir, basahi tangan  sampai dengan siku dengan cara gerakan lengan dominan ke arah kiri dengan tujuan membasahi lengan dominan sampai dengan siku pada saat membasahi lengan dengan air sambil diputar 180˚ dari arah dalam ke arah luar.
·         Satukan kedua telapak tangan posisikan di bawah kran air mengalir kemudian buka telapak tangan ke samping kiri dan kesamping kanan, kemudian posisikan tangan non dominan di bawah kran, basahi tangan  sampai dengan siku dengan cara gerakan lengan non dominan ke arah kanan dengan tujuan membasahi lengan non dominan sampai dengan siku pada saat membasahi lengan dengan air sambil diputar 180˚ dari arah dalam ke arah luar.
f.       Mengambil sabun
·         Apabila menggunakan sabun cair dengan cara meletakkan tangan non dominan di bawah tube botol sabun cair untuk menampung sabun dan tangan yang dominan menekan tube botol sabun cair biasa sebanyak 3 ml (2-3 kali tekan) atau sabun cair antiseptik sebanyak 1 ml (1 kali tekan). Kemudian meratakan sabun pada kedua telapak tangan dan menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik hingga berbusa.
·         Apabila menggunakan sabun batangan dengan cara mengambil sabun yang sudah siap digunakan dari tempatnya dengan menggunakan tangan dominan, kemudian basahi sabun dibawah air bersih yang mengalir dan digosok-gosok pada kedua telapak tangan sebanyak ± 5 kali (sampai berbusa). Lalu simpan sabun pada tempatnya kembali (usahakan sabun tidak membawa air dengan cara ditiriskan terlebih dahulu)
g.      Membersihkan kedua telapak tangan
·         Membersihkan telapak tangan dengan menyatukan kedua telapak tangan sambil ditekan dan kedua telapak tangan saling menggosok-gosokan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik.
h.      Membersihkan punggung tangan dan sela-sela jari
·         Membersihkan punggung tangan non dominan dengan cara telapak tangan dominan menempel pada punggung tangan non dominan kemudian menggosok-gosok punggung tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik
·         Membersihkan sela-sela jari punggung tangan non dominan dengan cara meregangkan jari-jari tangan non dominan dan punggung tangan non dominan masih menempel pada telapak tangan dominan, kemudian jari-jari tangan dominan berada di sela-sela jari tangan non dominan dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan kebawah.
·         Membersihkan sela-sela jari punggung tangan dominan dengan cara meregangkan jari-jari tangan dominan dan punggung tangan dominan menempel pada telapak tangan non dominan, kemudian jari-jari tangan non dominan berada di sela-sela jari tangan dominan dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan kebawah.
i.        Membersihkan sela-sela jari
·         Membersihkan sela-sela jari dengan cara kedua telapak tangan menyatu dan jari-jari tangan meregang kemudian kedua jari-jari tangan saling menyilang ke sela-sela jari lainnya kemudian dengan menggunakan ujung jari dominan menggosok-gosokan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik disela jari non dominan, untuk sela jari dominan lalkukan dengan cara sama .
j.        Membersihkan persendian jari tangan non dominan dengan cara  menekuk tangan non dominan dan menempelkan pada telapak tangan dominan  kemudian menggosok bagian punggung tangan non dominan dengan menggerakkan telapak tangan dominan ke arah depan belakang telapak tanagn non dominan di batas pergelangan tangan lalu turun ke punggung jari tangan non dominan sampai kuku secara bolak-balik dilakukan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, lakukan hal yang sama pada persendian jari tangan dominan.
k.      Membersihkan ibu jari tangan non dominan dan area sekitarnya dengan cara menggenggam ibu jari tangan non dominan dengan tangan dominan dan tangan dominan menggosok memutar mengelilingi ibu jari tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, lakukan secara bergantian pada ibu jari tangan dominan.
l.        Membersihkan ujung jari dan garis-garis tangan
·         Membersihkan garis-garis tangan dengan cara ujung jari-jari tangan dominan di kuncupkan lalu ditempelkan pada telapak tangan non dominan, kemudian ujung jari tangan dominan tersebut menggosok secara searah garis tangan non dominan.
·         Membersihkan ujung jari beserta ujung kuku dengan cara merapatkan ke empat jari-jari tangan dominan kemudian menempelkan pada telapak tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas/dekat ibu jari tangan non dominan ke bawah / arah kelingking tangan non dominan)
·         Membersihkan ujung ibu jari dan kuku tangan dominan dengan cara menempelkan pada telapak tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas/dekat ibu jari tangan non dominan ke bawah/ke arah kelingking tangan non dominan)
·         Melakukan semua langkah di atas sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, dan melakukan secara bergantian pada ujung jari tangan non dominan dan garis tangan dominan.
m.  Membersihkan pergelangan tangan non dominan dengan cara telapak tangan dominan memegang pergelangan tangan non dominan kemudian menggosok-gosok pergelangan tangan non dominan secara memutar sampai dengan siku, lakukan hal yang sama pada pergelangan tangan dominan.
n.      Membilas kedua tangan di bawah air mengalir dengan cara telapak tangan saling menggosok-gosok dibawah air yang mengalir kemudian menegakkan  kedua lengan tangan bagian bawah sampai siku membentuk sudut 90 sehingga ujung jari tangan sampai siku dan semua sisi telapak tangan serta sisi-sisi lengan bawah terbilas oleh air (siku berada didalam atas wastafel). Dapat dilakukan secara berulang sampai busa sabun hilang dan tangan terasa tidak licin.   
o.      Menutup keran
·         Apabila menggunakan handle kran putar : Mengambil tissue secukupnya ± 2 sheet dan membersihkan kedua telapak tangan terlebih dahulu (apabila telapak tangan masih basah maka dapat mengambil kembali tissue), kemudian mengambil tissue lalu menempelkan tissue pada handle kran putar dengan seluruh ujung jari tangan dominan berada diatas handle kran putar yang sudah di alasi tissue kemudian memutar kran ke arah kanan atau searah dengan jarum jam. Kemudian tissue dibuang pada tempat sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan jarak ±1m.
·           Apabila menggunakan handle kran geser : Menutup kran dengan meletakkan siku tangan dominan ke ujung handle kran air kemudian menggesernya kearah dalam siku tangan dominan tersebut.
p.      Mengeringkan tangan
·         Bila menggunakan mesin penggering  tadahkan kedua tangan dibawah mesin. Jaga agar kedua tangan tidak menyentuh permukaan mesin.
·         Bila menggunakan tissue dengan cara mengambil tissue sheet yang sudah siap ambil (ujung tissue berada diluar, sehingga siap digunakan) dengan tangan dominan ± 2 sheet dan keringkan tangan non dominan dengan menekan menggunakan tissue mulai dari telapak tangan non dominan sampai siku (mengambil kembali tissue,apabila tangan masih belum kering), setelah selesai buang tissue pada tempat sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan jarak ± 1m.
·         Lakukan mengeringkan tangan dominan seperti cara di atas.
q.      Usahakan tangan berada didepan tubuh dengan posisi terbuka / menengadah keatas dan dapat dilanjutkan melakukan langkah yang lain, misalnya memakai sarung tangan.


8.      Memasang masker dan  sarung tangan

Memakai masker
a)Melihat  strip logam tipis di tepi atas masker.
b)      Memegang masker pada kedua tali di bagian atasnya.
c)Mengikat kedua tali yang berada di bagian atas, pada puncak  belakang kepala, dan mengikatkan tali yang  berada di bagian bawah pada leher, dengan masker melewati dagu.
d)     Mencubit pita logam atas sekitar batang hidung dengan perlahan.
e)Melepaskan masker setelah selesai melakukan tindakan dan melepas  kedua ikatan serta lipat masker menjadi setengahnya dengan permukaan bagian dalam saling berhadapan.
f) Membuang  masker  (disposibel) dalam tempat sampah non medis.
MEMAKAI SARUNG TANGAN
·        Membuka tutup bak instrumen dengan tangan dominan dan meletakkan tutup secara terbalik lalu mengambil sarung tangan dominan dengan tangan non dominan  pada bak instrument  (pegang pada bagian dalam pergelangan sarung tangan yang terlipat).
·        Memposisikan tangan dominan diatas sarung tangan dengan merekatkan kelima jari lalu memasangkan sarung tangan pada tangan dominan apabila jari-jari sudah tepat pada sarung tangan tarik dengan (gerakan kebagian bawah pergelangan tangan bagian dalam) bagian dalam sarung tangan pada luar tangan  dengan jari telunjuk tangan non dominan  sampai tidak terlihat ada nya gulungan pada sarung tangan baggian bawah kemudian , pastikan sarung tangan tidak menyentuh bagian yang tidak steril.
·        Dengan menggunakan tangan yang sudah terpasang sarung tangan, mengambil sarung tangan berikutnya dengan memasukan empat jari ke dalam lipatan sarung tangan yang terlipat pada bagian pergelangan.
·        Memposisikan tangan non dominan diatas sarung tangan dengan merekatkan kelima jari lalu memasangkan sarung tangan pada tangan non dominan apabila jari-jari sudah tepat pada sarung tangan tarik dengan (gerakan kebagian bawah pergelangan tangan bagian luar) bagian luar sarung tangan dengan ibu jari dan telunjuk tangan  dominan  sampai tidak terlihat ada nya gulungan pada sarung tangan bagian bawah, kemudian pastikan sarung tangan tidak menyentuh bagian yang tidak steril.
Saling menyilangkan kedua telapak tangan agar sarung tangan terpasang tepat pada sela jari.

9.      Melakukan pemeriksaan fisik

Inspeksi Dada

a.      Membuka Pakaian Pasien.

Bapak / ibu kalau anda berkenan ijinkan saya membuka pakaina bapak /  ibu untuk di lakukan pemeriksaan dada ini atau bila ibu tidak berkenan mohon bapak / ibu sendiri yang membuka baju bapak /  ibu, untuk pemeriksaan nya nanti biar lebih lancar.


b.      Mengatur pasien dengan posisi berbaring terlentang atau duduk atau berdiri.

Bapak / ibu silahkan anda berbaring terlentang atau duduk di tempat tidur atau berdiri di samping tempat tidur.


c.       Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien

Petugas berdiri  di sebelah kanan pasien. Atau temapt yang membuat nyaman untuk di lakukan pemeriksaan ini dan tidak terganggu dengan yang lainnya.


d.      Menganjurkan pasien untuk tetap santai dan rileks

Bapak / ibu silahkan anda bernafas dengan santai saja, jangan merasa takut atau sebagainya, di buat rileks aja.


e.       Melakukan pengamatan bentuk dada dari 4 sisi
Depan, Belakang, Sisi kanan dan Sisi kiri.

Depan : klavikula, sternum dan tulang rusuk

Pasien sambil bernafas dengan santai patugas mengamati bagaimana pergerakan tulang klavikula, sternum dan tulang rusuk saat pasien melakukan inspirasi dan ekspirasi nafas.


Belakang :perhatikan bentuk tulang belakang dan kesemitrisan nya

Dari belakang pasien, petugas mengamati pergerakan dada bagaina posterior dan mengamati bagaimana bentuk tulang belakang dan kesemitrisan kanan dan kiri dinding thoraks.


Sisi kanan

Dari sisi kanan petugas mengamati pergerakan dada pasien saat pasien melakukan  inspirasi dan ekspirasi, perhatikan dengan teliti dan seksama pergerakan dada pasien.


Sisi kiri

Dari sisi kanan petugas mengamati pergerakan dada pasien saat pasien melakukan  inspirasi dan ekspirasi, perhatikan dengan teliti dan seksama pergerakan dada pasien.


f.       menghitung frekuensi respirasi.


Petugas mengamati secara keseluruhan bagaimana bentuk dada dan kelainan kelainan yang di temukan serta menghitung frekuensi nafas pasien selama 1 menit penuh dengan hitungan 1x inspirasi dan 1x ekspirasi di hitung 1x nafas.


g.      Mengamati keadaan kulit dada. Adanya retraksi interkostalis selama bernafas.

Selain bentuk dada, petugas juga harus mengamati bagaimana keadaan kulir pasien di sekitas dada apakah ada tumbuh jaringan atau selama pasien inspirasi dan ekspirasi ada pergerakan retraksi interkostalis


h.      Catat hasil inpeksi dada
Petugas mencatat semua hasil pengamatan dada pasien dan mencatat nya pada lembar pemeriksaan, dari mulai yang normal sampai di temukkkan nya kelainan pada daerah dada terumata bentuk dan pergerakan dada


Palpasi ekspansi dada

1.      Petugas memberitau untuk di lakukan pemeriksaan selanjutnya.

Bapak / ibu selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan palpasi pada daerah dada dan punggung bapak / ibu, pemeriksaan palpasi ini yaitu saya akan meletakkan kedua telapak tangan saya ke badan bapak / ibu dengan sedikit memberikan tekanan.


2.      Berdiri di depan klien dan letakkan kedua telapak tangan secara datar pada dinding dada klien

Petugas meletakkan kedua telapak tangan nya di depan dinding dada pasien secara datar. Dan meminta pasien untuk tetap bernafas dengan santai “bapak / ibu silahkan bapak / ibu tetap bernafas dengan santai dan rileks” serta petugas merasakan bagaimana pergerakkan dinding pasien saat pasien melakakuan inspirasi dan ekspirasi.


3.      Menganjurkan klien untuk tarik nafas panjang

“bapak / ibu silahkan tarik nafas panjang dan di keluarkan secara pelan pelan  ”


4.      Merasakan gerakan dinding dada dan bandingkan sisi kanan dan sisi kiri

Petugas tetap pada posisi semula yanitu kedua telapak  tangan berada di depan dinding dada pasien dan merasakan pergerakan dinding dada pasien saat pasien memulai inspirasi panjang dan ekspirasi secara pelan pelan dan petugas membandingkan pergerakan dinding dada pasien antara dinding sebelan kanan dan dinding sebelah kiri.


5.      Pemeriksa berdiri dibelakang klien, letakkan tangan pemeriksa pada sisi dada leteral pasien, perhatikan getaran kesamping sewaktu pasien bernafas.

Petugas berpindah ke belakang pasien, dan meletakkan kedua telapak tangan petugas di dinding dada posterior di bagian lateral dinding pasien, serta memperhatikan getaran kesamping dinding dada posterior pasien saat pasien melakukan inspirasi dan ekspirasi.


6.      Meletakkan kedua tangan pemeriksa di punggung klien : ibu jari di letakkan sepanjang penonjolan spina setinggi iga ke 10, dengan telapak menyentuh permukaan posterior, jari jari harus terletak kurang lebih 5cm terpisah dengan titik ibu jari pada spina dan jari lain ke lateral.

Petugas meletakkan kedua tangan nya  di punggung klien : ibu jari tangan petugas di letakkan sepanjang penonjolan spina setinggi iga ke 10, dengan telapak tangan menyentuh permukaan posterior dinding dada pasien, jari jari petugas harus terletak kurang lebih 5cm terpisah dengan titik ibu jari petugas pada spina dan jari lain ke lateral.


7.      Setelah ekshalasi minta klien untuk tarik nafas dalam, observasi garakan ibu jari pemeriksa.

Setelah pasien ekshalasi patugas meminta psien untuk tarik nafas dalam”bapak / ibu silahkan bapak / ibu tarik nafas dalam dan keluarkan secara perlahan lahan” dan perhatikan gerakan ibu jari petugas.


8.      Bandingkan gerakan kedua sisi dinding dada

Petugas membandingkan gerakan kedua sisi dinding posterior dada pasien.


9.      Catat hasil ekspansi paru

Petugas mencatat semua hasil pengamatan dada pasien dan mencatat nya pada lembar pemeriksaan, dari mulai yang normal sampai di temukkkan nya kelainan pada daerah dada terumata bentuk dan pergerakan dada


Palpasi untuk taktil fremitus

1.      Meletakkan telapak tangan pada bagian belakang dinding dada dekat apek paru

Petugas meletakkan kedua telapak tangan nya ke bagian posterior dinding dada pasien di dekat apek paru pasien.


2.      Mengintruksikan pasien untuk mengucapkan bilangan “Sembilan Sembilan sembilan”

Bapak / ibu silahkan anda mengucapkan kata Sembilan di ulang tiga kali. di setiap telapak tangan saya menyentuh dinding dada bapak / ibu.


3.      Mengulangi langka tersebut dengan tangan bergerak ke bagian dasar paru

Petugas mengulangi langka melatakkan kedua telapak tangan nya ke dinding posterior sampai ke dasar paru dengan di sertai pasien mengucapkan kata Sembilan Sembilan sembilan di setiap perpindahan pelatakkan telapak tangan.


4.      Membandingkan fremitus pada kedua sisi paru dan diantara apek dan dasar paru

Petugas membandingkan fremitus pada kedua sisi paru kanan dan kiri serta membandingkan fremitus dinding dada pasien di bagian apek dan dasar paru. Apakah ada ketidaksamaan anatar kanan dan kiri serta antara daerah apek dan dasar paru, bila ada perhatikan dengan seksama bila perlu di ulangi untuk memastikan.


5.      Melakukan palpasi taktil fremitus pada dinding dasar anterior

Petugas memberitau untuk pemeriksaan selanjutnya di lakukan pemeriksaan di dada di bagian depan pasien. “bapak / ibu selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan di daerah dinding dada bapak / ibu di bagaina depan, mohon untuk kediannya”
Petugas meletakkan kedua telapak tangan nya di bagian anterior dada pasien dengan mengintruksikan pasien untuk mengucapkan kata Sembilan Sembilan Sembilan di setiap telapak tangan petugas di letakkan di daerah dinding dada bagian depan “bapak / ibu silahkan anda mengucapkan kata Sembilan Sembilan Sembilan di setiap saya meletakkan kedua telapak tangan saya di dinding dada depan  bapak / ibu ”


6.      Bila fremitus reduf minta klien untuk berbicara lebih keras atau dengan nada lebih rendah

Apabila dalam pemeriksaan di dapatkan hasil redup maka petugas mengintruksikan ke pasien untuk berbicara lebih keras atau dengan nada lebih rendah “bapak / ibu mohon untuk mengucapkan kata Sembilan nya lebih keras lagi ”


7.      Catat hasil palpasi fremitus

Petugas mencatat semua hasil palpasi fremitus pada dinding dada bagian posterior dan anterior pasien dan mencatat nya pada lembar pemeriksaan, dari mulai yang normal sampai di temukkkan nya kelainan pada daerah dada terumata untuk getaran dari dinding dada tersebut.


Perkusi dada

1.      Mengatur posisi pasien supinasi / terlentang

Bapak / ibu silahkan anda berbaring terlentang di tempat tidur, kaki ibu di luruskan ya jangan di tekuk dan silahkan ibu memakai penyangga kepala dengan bantal yang tidak terlalu tinggi. Tangan di samping tubuh bapak / ibu dengan rileks
 
derngan cara tiga jari tengah saya sebelah kiri saya letakkan di dada ibu dan jari telunjuk yang kanan saya akan saya gunakan untuk mengetuk jari sebelah kiri saya yang saya letakkan di dada ibu.


2.      Untuk perkusi paru anterior, perkusi dimulai dari atas klavikula kebawah pada spatium interkotalis pada interval 4-5cm mengikuti pola sistemik

Petugas melakukan perkusi di mulai dari atas klavikula dan berjalan ke bawa pada spatium interkostalis pada interval 4-5cm  dengan mengikuti pola sistemik (dari kanan ke kiri)


3.      Membandingkan sisi kanan dan sisi kiri

Petugas membandingkan suara perkusi sisi dada kanan dan kiri apakah ada perbedaan suara nya missal antara sonor dan redup?


4.      Menganjurkan posisi pasien untuk duduk atau berdiri

Bapak / ibu silahkan anda berganti posisi dengan duduk di tempat tidur atau berdiri di samping tempat tidur karena saya akan melakukan pemeriksaan perkusi di dada posterior


5.      Untuk perkusi paru posterior, perkusi dimulai dari puncak paru ke bawah.

Perkusi dada posterior di mulai dari puncak / apek paru sampai ke bawah paru dengan pola bergantian antara kiri dan kanan.


6.      Bandingkan dari sisi kiri dan kanan

Petugas membandingkan suara perkusi sisi dada kanan dan kiri apakah ada perbedaan suara nya missal antara sonor dan redup?


7.      Untuk menderteminasi garakan diafragma, suruh pasien untuk menarik nafas panjang dan menahannya.

Bapak / ibu sekarang anda silahkan tarik nafas panjang dan di tahan sebentar untuk saya lakukan perkusi (lengkapi lagi perkusi daerahnya d mana?)


8.      Perkusi sepanjang garis scapula sampai pada lokasi batas bawah dimana resonan berubah menjadi redup

Perkusi dilakukan dengan cara mengikuti garis scapula sampai batas bawah dan bunyi resonan berubah menjadi redup.


9.      Beri tanda dengan pensil/ spidol pada tempat dimana bunyi redup di dapatkan

Petugas melakukan perkusi mengikuti garis scapula dan apabila menemukan bunyi resonan yang menjadi redup maka segera petugas memberikan tanda pada daerah yang berbunyi redup.


10.  Mengintruksikan pasien untuk mengembuskan nafas secara maksimal dan menahannya.

Bapak / ibu silahkan anda menghembuskan nafas secara maksimal dan menahannya untuk tidak menhirup oksigen dalam waktu sebentar.


11.  Melakukan perkusi dari bunyi redup/ tanda 1 ke atas. Biasanya bunyi redup ke 2 di temukan di atas tanda 1. Beri tanda pada kulit yang di temukan bunyi redup (tanda2)

Petugas melakukan perkusi di atas tempat yang tadi sudah di kasih tanda 1, dan biasa nya di temukan bunyi redup ke 2 di atasnya, dan beri tanda pada daerah yang berbunyi redup ke2


12.  Mengukur jarak antara tanda 1 dan 2. Pada wanita jarak antar kedua tanda ini normalnya 3-5cm, pada pria 5-6cm

setelah itu petugas melakukan pengukuran antara tanda 1 dan tanda 2, dimana kalau pada wanita normal nya adalah 3-5cm
dan pada laki laki normalnya 5-6cm

13.  Catat hasil perkusi

Petugas mencatat semua hasil perkusi pada dinding dada bagian posterior dan anterior pasien dan mencatat nya pada lembar pemeriksaan, dari mulai yang normal sampai di temukkkan nya kelainan pada daerah dada terumata untuk getaran dari dinding dada tersebut.


Auskultasi paru

1.      Gunakan diafragma stetoskop untuk orang dewasa dan bell untuk anak anak

Untuk pemeriksaan auskultasi ini petugas mengunakan alat medis stetoskop, untuk sisi yang diafragma di gunakan pada orang dewasa dan untuk sisi yang bell di gunakan pada anak anak, terlebih dahulu sebelum di gunakan untuk  pemeriksaan, petugas sebaiknya menngecek fungsi dari stetoskop itu sendiri terutama pada bagian diagframa karena pada orang dewasa sisi diafragma yang di gunakan
Dengan cara letakkan salah satu ujung stetoskop yang di gunakan untuk mendengar di telingah kemudian di ujung lain terutama di sisi diafragma gesekkan dengan salah satu jari kita ke diafragma kalau terdengar jelas suara gesekan makan fungsi diafragma masih bagus.


2.      Meletakkan stetoskop dengan kuat pada kulit di atas area interkotalis

Sebelum menggunakan pastikan stetoskop di kunci pada bagian diafragma dengan cara putar lah kepala stetoskop sehingga tampak sisi bell tertutup
Kemudian petugas meletakkan sisi stetoskop yang diafragma ke dinding dada di area interkostalis dengan kuat dan untuk sisi yang bell bila perlu di tekan dengan salah satu jari kita.


3.      Mengintruksikan klien bernafas secara dalam dan pelan dengan mulut sedikit tertutup

Bapak / ibu silahkan anda tarik nafas secara dalam dan pelan kemudian hembuskan nafas secara pelan dengan  mulut sedikit tertutup, Lakukan hal itu di setiap saya meletakkan stetoskop saya di dinding dada bapak / ibu!


4.      Mulai auskultasi dengan urutan yang benar seperti pada gambar di bawah

mulai lah pemeriksaan auskultasi dengan cara meletakkan sisi stetoskop yang diafragma di bagian dada anterior dari atas tulang klavikula di sisi sebelah kanan / yang terjauh dengan petugas sampai dengan bagian interkostalis ke 5, lakukan pemeriksaan diantara sisi kanan dan kiri secara bergantian sesuai dengan urutan interkostalis.

Lakukan juga pemeriksaan auskultasi pada sisi dinding dada posterior dengan berurutan dan bergantian antara sisi kanan dan sisi kiri.


5.      Dengarkan inspirasi dan ekspirasi pada tiap tempat

Dengar kan suara inspirasi dan ekspirasi pada setiap tempat dan bandingkan di sisi kanan dan sisi kiri dada pasien. Pastikan semua area dada pasien tidak ada yang terlewati.
Bila di temukan suara yang lain, bila perlu di dengarkan  ulang dan dengarkan dengan seksama


6.      Catat hasil auskultasi

Petugas mencatat semua hasil aulkultasis pada dinding dada bagian posterior dan anterior pasien dan mencatat nya pada lembar pemeriksaan, dari mulai yang normal sampai di temukkkan nya kelainan pada daerah dada terumata untuk suara nafas dari dinding dada tersebut.


10.  TAHAP TERMINASI

a.      Melakukan Evaluasi Tindakan
Di setiap tindakan petugas mengamati, memperhatikan dan mengevaluasi apakah pasien itu ada perubahan dan ketidaknormalan pada paru dan jantung.


b.      Melakukan Kontrak Untuk Kegiatan Selanjutnya
Petugas membuat peryataan dan kesepakatan dengan pasien tentang kegiatan dan pemeriksaan selanjutnya untuk keakuraratan penegakan diaqnostik serta untuk pengobatan.
“untuk kegiatan sekarang sudah selesai ya Bu, tetapi untuk pemeriksaan yang lain mungkin belum selesaidan aka nada pemeriksaan lanjutan untuk pendukun pemeriksaan yang ini, saya mengharapkan ibu bersedia untuk di lakukan pemeriksaan selanjutnya!”


c.       Berpamitan Dengan Pasien
Petugas berpamitan ke pasien kalau pemeriksaan sudah selesai.
saya mengucapkan terima kasih atas kerjasama bapak / ibu untuk di lakukan pemeriksaan dada ini, keadaan atau hasil pemeriksaa dada “ paru dan jantung” ibu menunjukkan hasil yang normal tidak terdapat gangguan, saya berdoa semoga ibu cepat sembuh dan di beri kesehatan selalu. Amiiin

d.      Membereskan Alat-Alat
Petugas membereskan alat stetoskop dan alat tulis serta buku, jangan sampai tertinggal di tempat tidur pasien. Bawa peralatan ke tempat semula di kantor petugas kesehatan di rungan itu.


e.       Mencuci Tangan
Petugas mencuci tangan dengan teknik tujuh langka dengan benar dan tepat


f.       Mencatat Kegiatan Dalam Lembar Catatan Perawatan
Petugas mencata hasil pemerikaaan dada  (hasil tentang inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi paru dan jantung) pada lembar hasil pemeriksaan fisik di status pasien.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar

☺ Thanks, udah berkunjung ☺