Like this ?

Rabu, 02 Mei 2012

Makalah Isu Bioetik Keperawatan




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan.  Pelayanan keperawatan yang dilaksanakan oleh tenaga profesional, dalam melaksanakan tugasnya dapat bekerja secara mandiri dan dapat pula bekerja sama dengan profesi lain.
Perawat dituntut untuk melaksanakan asuhan keperawatan untuk pasien/klien baik secara individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan memandang manusia secara biopsikososial spiritual yang komperhensif.  Sebagai tenaga yang profesional, dalam melaksanakan tugasnya diperlukan suatu sikap yang menjamin terlaksananya tugas tersebut dengan baik dan bertanggungjawab secara moral.
Masalah, merupakan suatu bagian yang tak dapat dipisahkan dari segala segi kehidupan.  Tidak ada satupun benda ataupun subjek hidup yang bersih tanpa masalah, namun ada yang tersembunyi namun ada juga yang lebih dominan oleh masalahnya.
Begitupun dalam praktik keperawatan, terdapat beberapa isu yang bisa jadi merupakan masalah dalam praktik keperawatan kita. Baik merupakan perbuatan dari pihak yang tidak bertanggung jawab, ataupun segala hal yang terjadi disebabkan oleh pertimbangan etis.

1.2  Tujuan Penulisan
·         Tujuan Umum
Berdasarkan latar belakang di atas, perlu kiranya kami menyusun sebuah tulisan tentang bioetis medis, sebagai sesuatu yang hidup dan terus dilakukan di lingkungan medis, yang seyoganya adalah dunia kita sendiri.
·         Tujuan Khusus
ü  Mengetahui secara lebih spesifik tentang bioetis medis dan isu permasalahan praktik keperawatan
ü  Mengetahui sejauh mana pemahaman mahasiswa tentang masalah praktik keperawatan
ü  Memenuhi tugas pembuatan makalah pada mata ajar etika keperawatan

1.3  Rumusan Masalah
·         Bagaimana permasalahan keperawatan muncul dalam praktik keperawatan?
·         Apa yang harus kita lakukan untuk mempertimbangkan permasalahan etik dalam praktik keperawatan?





BAB II
PEMBAHASAN


2.1       Isu Bioetik Dalam Keperawatan
Bioetik adalah studi tentang isu etika
dalam pelayanan kesehatan (Hudak & Gallo, 1997).Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik profesi keperawatan.
Bioetik adalah etika yang menyangkut kehidupan dalam lingkungan tertentu atau etika yang berkaitan dengan pendekatan terhadap asuhan kesehatan.  Dalam pelaksanaanya, etika keperawatan mengacu pada bioetik yang terdiri dari tiga pendekatan, yaitu: pendekatan teleologik, pendekatan deontologik, dan pendekatan intuitionism.

                                    2.2.1    Kelalaian Perawat dalam menjalankan Tugas
Dalam menjalankan tugas keprofesiannya, perawat bisa saja melakukan kesalahan yang dapat merugikan klien sebagai penerima asuhan keperawatan,bahkan bisa mengakibatkan kecacatan dan lebih parah lagi mengakibatkan kematian, terutama bila pemberian asuhan keperawatan tidak sesuai dengan standar praktek keperawatan. kejadian ini di kenal dengan malpraktek dan hal ini merupakan kelalaian perawat dalam menjalankan tugas.

2.2.2    Bioetika keperawatan
Keperawatan merupakan salah satu profesi yang mempunyai bidang garap pada kesejahteraan manusia yaitu dengan memberikan bantuan kepada individu yang sehat maupun yang sakit untuk dapat menjalankan fungsi hidup sehari-harinya. Salah satu yang mengatur hubungan antara perawat pasien adalah etika. Istilah etika dan moral sering digunakan secara bergantian.
Etika dan moral merupakan sumber dalam merumuskan standar dan prinsip-prinsip yang menjadi penuntun dalam berprilaku serta membuat keputusan untuk melindungi hak-hak manusia. Etika diperlukan oleh semua profesi termasuk juga keperawatan yang mendasari prinsip-prinsip suatu profesi dan tercermin dalam standar praktek profesional. (Doheny et all, 1982).
Profesi keperawatan mempunyai kontrak sosial dengan masyarakat, yang berarti masyarakat memberi kepercayaan kepada profesi keperawatan untuk memberikan pelayanan yang dibutuhkan. Konsekwensi dari hal tersebut tentunya setiap keputusan dari tindakan keperawatan harus mampu dipertanggungjawabkan dan dipertanggunggugatkan dan setiap penganbilan keputusan tentunya tidak hanya berdasarkan pada pertimbangan ilmiah semata tetapi juga dengan mempertimbangkan etika.
Etika adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perlaku seseorang yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan seseorang dan merupakan suatu kewajiban dan tanggungjawanb moral.(Nila Ismani, 2001).
Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak & Gallo, 1997).Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik profesi keperawatan.
Kemajuan ilmu dan teknologi terutama di bidang biologi dan kedokteran telah menimbulkan berbagai permasalahan atau dilema etika kesehatan yang sebagian besar belum teratasi ( catalano, 1991).
Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang perilaku benar atau salah, kebajikan atau kejahatan yang berhubungan dengan perilaku. Etika merupakan aplikasi atau penerapan teori tentang filosofi moral kedalam situasi nyata dan berfokus pada prinsip-prinsip dan konsep yang membimbing manusia berpikir dan bertindak dalam kehidupannya yang dilandasi oleh nilai-nilai yang dianutnya. Banyak pihak yang menggunakan istilah etik untuk mengambarkan etika suatu profesi dalam hubungannya dengan kode etik profesional seperti Kode Etik PPNI atau IBI.
Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah pada sikap/perilaku seseorang. Sistem nilai dalam suatu organisasi adalah rentang nilai-nilai yang dianggap penting dan sering diartikan sebagai perilaku personal. Moral hampir sama dengan etika, biasanya merujuk pada standar personal tentang benar atau salah. Hal ini sangat penting untuk mengenal antara etika dalam agama, hukum, adat dan praktek professional.
Perawat atau bidan memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek asuhan profesional. Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan perawat atau bidan, dan berlanjut pada diskusi formal maupun informal dengan sejawat atau teman. Perilaku yang etis mencapai puncaknya bila perawat atau bidan mencoba dan mencontoh perilaku pengambilan keputusan yang etis untuk membantu memecahkan masalah etika. Dalam hal ini, perawat atau bidan seringkali menggunakan dua pendekatan: yaitu pendekatan berdasarkan prinsip dan pendekatan berdasarkan asuhan keperawatan /kebidanan.

2.2  Prinsip Etis Dalam Pelayanan Keperawatan

Lima prinsip penting dalam bidang keperawatan yang dikembangkan oleh Fry (1991) meliputi :
1.       Kemurahan Hati (Beneficence)
Inti dari prinsip ini adalah tanggung jawab untuk melakukan kebaikan yang menguntungkan klien dan menghindari perbuatan yang merugikan atau membahayakan klien. Tetapi dengan kemajuan ilmu dan teknologi, resiko yang membahayakan klien dapat terjadi sehingga akan menimbulkan konflik atau dilema. Untuk itu diperlukan sistem klarifikasi nilai sebelum seseorang memutuskan suatu tindakan. Megan (1989) mengelompokan tujuh proses penilaian ke dalam tiga kelompok yaitu:
a.    Menghargai
·           Menjunjung dan menghargai nila/keyakinan dan perilaku seseorang
·           Menegaskan di depan umum jika diperlukan
b.    Memilih
·           Memilih dari berbagai alternative
·           Memilih setelah mempertimbangkan konsekuensinya
·           Memilih secara bebas
c.    Bertindak
·             Bertindak sebagai pola, konsistensi, dan repetisi (mengulang yang telah disepakati)

Langkah-langkah di atas dapat digunakan perawat untuk membantu pasien dalam mengambil keputusan melalui proses mengidentifikasi bidang konflik, memilih dan menentukan berbagai alternatif, menetapkan tujuan dan pada akhirnya melakukan tindakan.

2.      Keadilan (Justice)
Beauchamp dan Childress memandang bahwa mereka yang sederajat harus diperlakukan sederajat, sedangkan yang tidak sederajat diperlakukan secara tidak sederajat, sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan kata lain ketika seseorang mempunyai kebutuhan kesehatan yang besar, maka ia harus mendapatkan sumber kesehatan yang besar pula.
3.       Kemandirian (Otonomi)
Prinsip otonomi menyatakan bahwa setiap individu mempunyai kebebasan untuk menentukan tindakan atau keputusan berdasarkan rencana yang mereka pilih (Veatch dan Fry, 1987). Penerapan prinsip ini dipengaruhi oleh banyak hal, seperti tingkat kesadaran, usia, penyakit, ekonomi, lingkungan rumah sakit, tersedianya informasi dan lain-lain.
4.      Kejujuran (Veracity)
Menurut Veatch dan Fry (1987), prinsip ini didefinisikan dengan menyatakan yang sebenarnya atau tidak bohong. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pada klien dalam keadaan terminal, klien ingin diberi tahu tentang kondisinya secara jujur (Veatch, 1978). Kejujuran harus dimiliki perawat saat berhubungan dengan klien, karena kejujuran merupakan dasar terbinanya hubungan saling percaya antara perawat dengan klien.
5.      Ketaatan (Fidelity)
Prinsip ini didefinisikan oleh Veatch dan Fry sebagai tanggung jawab untuk tetap setia pada suatu kesepakatan. Dalam konteks hubungan perawat-klien meliputi tanggungjawab menjaga janji, mempertahankan konfidensi, dan memberikan perhatian/kepedulian. Kesetiaan perawat terhadap janji-janji tersebut mungkin tidak akan mengurangi penyakit atau mencegah kematian klien, tetapi akan mempengaruhi kehidupan serta kualitas kehidupan klien.





BAB III
PENUTUP

3.1       Simpulan
1.         Bioetik adalah studi tentang isu etika dalam pelayanan kesehatan (Hudak & Gallo, 1997).Dalam pelaksanaannya etika keperawatan mengacu pada bioetik sebagaimana tercantum dalam sumpah janji profesi keperawatan dan kode etik profesi keperawatan.
2.         Dalam praktinya, seorang perawat harus memiliki prinsi-prinsip Autonomi, Benefesience, Justice, Veracity, Avoiding Killing, Fedelity.
3.2       Saran
1.         Isu bioetik dalam  praktik keperawatan tentu saja bukan barang langka, yang bisa didapatkan oleh calon perawat sekalipun.  Dengan mempelajarinya secara rinci, dan dengan mengatahui akibat yang dapat ditimbulkannya. Maka tidaklah bisa dikatakan seorang perawat yang baik, apabila masih melakukan tindakan di luar batas yang diperbolehkan.
2.         Dengan adanya bahasan menganai isu bioetik seperti ini, kita akan diingatkan batapa kejinya perbuatan yang melanggar aturan itu.  Dan kita juga diajarkan tentang bagaimana menyikapi segala bentuk dilema dalam praktik keseharian kita. Semoga makalah ini dapat menjadi acuan, atau referensi dalam pengajaran mata kuliah etika keperawatan.





DAFTAR PUSTAKA

http://makalahselamakuliah.blogspot.com/2011/11/etika-keperawatan-permasalahan-etika.html
Hasil browsing pada google engine search pada tanggal 16 April 2012 pkl. 09.00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar

☺ Thanks, udah berkunjung ☺