Like this ?

Rabu, 09 Mei 2012

SOP PEMASANGAN SELANG NASOGASTRIK (NGT) PADA PASIEN DEWASA


STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
 PEMASANGAN  SELANG NASOGASTRIK (NGT) PADA PASIEN DEWASA
A
Pengertian

Melakukan Pemasangan dari rongga hidung ke lambung
B
TUJUAN      
·         Mempertahankan nutrisi  pada pasien melalui  pipa penduga/lambung
·         Mempertahankan pemasukan makanan dan minuman dan obat obatan yang dicairan kedalam tubuh.
·         Mengeluarkan cairan /isi lambung dan gas yang ada dalam lambung
·         Mengambil specimen pada lambung untuk studi laboratorium
·         Mengirigasi karena perdarahan /keracunan didalam lambung
C
SASARAN : SEMUA PASIEN DEWASA DENGAN KEADAAN SADAR
D
TENAGA   : PERAWAT, DAN BIDAN
E
KELENGKAPAN SARANA
I
Sarana Non Medis

a.       Satu gelas Air putih

b.      Tissue

c.       1 buah Handuk kecil

d.      Baki

e.       Senter

f.       Spidol/benang

g.    gunting
II
Sarana medis

a.       Selang nasogastrik (NGT) ukuran 14 1 buah

b.      Jeli

c.       Sudip lidah

d.      1 pasang Sarung tangan steril

e.       Spuit ukuran 10-20cc 1 buah

f.       Plester

g.      Stetoskop 1 buah

h.      Bengkok 1 buah
F
PROSEDUR TETAP PELAYANAN

1.         Mempersiapkan alat

2.         Menyapa dan mengucapkan salam kepada pasien

3.         Melakukan anamnesa

4.         Mengecek persiapan kelengkapan  alat

5.         Menjelaskan prosedur kepada klien

6.         Mencuci tangan

7.         Memakai sarung tangan

8.         Menutup sampiran atau sketsel

9.         Memposisikan pasien high fowler

10.     Memasang handuk didada pasien

11.     Menentukan insersi/lubang hidung tempat memasukan selang NGT

12.     Mengukur panjang slang yang akan dimasukan

13.  Mengoleskan jeli pada selang NGT

14.  Memasukan selang NGT

15.  Memeriksa letak selang NGT masuk ke lambung

16.  Memfiksasi selang NGT dengan plester

17.  Merapikan klien

18.  Melepas sarung tangan

19.  Mencuci tangan

20.  Mendokumentasikan dalam catatan perawatan
C
Standar Operasional Prosedur
I
Mempersiapkan alat

·         Mempersiapkan kelengkapan alat yang akan digunakan seperti pipa penduga 1 buah, spuit 10-20cc, handuk, bengkok, plester, gunting, stetoskop, gelas yang berisi air putih, sarung tangan steril, Sudip Lidah, senter, dan jeli  kemudian letakkan alat-alat didalam baki dan taruh diatas troli
II
Menyapa dan mengucapkan salam kepada pasien

·         Menyapa : Dengan suara lembut dan ramah sambil menatap mata klien mengucapkan selamat pagi/siang/sore/malam ……
·         Memperkenalkan diri pemeriksa : perkenalkan ibu/bapak nama saya…….
III
Melakukan anamnesa

Menanyakan dengan lembut dan tenang :
·         Memastikan Identitas klien : maaf apa benar ini dengan ibu/bapak…. A.?
·         Menanyakan keaadan saat ini, apakah ada masalah pada bagian hidung dan tenggorokanbagaimana keaadan ibu/bapak sekarang...
IV
Mengecek persiapan kelengkapan  alat

·         Mengecek semua peralatan sudah lengkap dengan cara melihat  satu per satu alat alat yang digunakan seperti pipa penduga/selang NGT, spuit 10-20cc, bengkok, plester, gunting, stetoskop,  air putih didalam gelas, sarung tangan, senter, dan jeli handuk.
V
Menjelaskan prosedur kepada klien

·         Menjelaskan tujuan dari pemasangan selang NGT kepada pasien dengan cara : permisi ibu/bapak tujuan tindakan yang saya lakukan nanti untuk  Mempertahankan nutrisi  melalui  pipa penduga/lambung seperti makanan dan minuman, dan memasukan obat obatan yang dicairan kedalam tubuh,serta mengeluarkan cairan /isi lambung dan gas yang ada dalam lambung.
·         Menjelaskan langkah – langkah kegiatan pemasangan NGT kepada pasien.  (bapak-ibu...saya akan mengatur posisi ibu/bapak setengah duduk sekitar 30 derajat, kemudian saya akan memasang handuk kecil didada bapak/ibu dan memberi ibu/bapak selembar tissue, setelah itu saya akan memeriksa kedua lubang hidung ibu/bapak satu persatu kemudian mengukur panjang selang yang akan dimasukan kelambung  dengan cara dari puncak hidung  ke daun telinga bawah dan ke Px (metode tradisonal) atau selang NGT diukur sepanjang 50cm kemudian diberi tanda dengan plester lalu lakukan pengukuran dengan cara tradisional. Selang yang akan dimasukan adalah pertengahan 50cm dan cara tradisional( metode Hanshon).  nanti ujung selang NGT akan saya berikan pelumas/jeli agar tidak terlalu sakit. Pada saat memasukan selang kedalam hidung saya meminta ibu/bapak untuk bernapas seperti biasa, setelah selang masuk kekerongkongan ibu/bapak saya anjurkan untuk menelan air ludahnya. kemudian saya akan memeriksa apakah selang NGT benar masuk kelambung dengan menggunakan stetoskop dan dengan memasukan ujung selang NGT ke gelas yang berisi air putih. setelah itu saya akan memplester selang NGT supaya tidak terlepas”)
VI
Mencuci tangan

a)      Menempatkan diri berdiri tegak di depan wastafel dengan jarak kurang lebih 15 cm dari bibir wastafel.
b)      Membuka kran :
·        Apabila menggunakan handle kran putar: membuka kran air dengan semua ujung jari tangan dominan dengan cara memutar kran ke arah kiri atau berlawanan arah dengan jarum jam secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir keluar untuk membasahi kedua tangan.
·        Apabila menggunakan handle kran geser : Membuka kran dengan meletakkan siku tangan dominan ke ujung sisi dalam (kiri) handle kran air kemudian menggesernya kearah luar siku (kanan) tangan dominan tersebut secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir keluar untuk membasahi kedua tangan.
c)      Membasahi kedua tangan
·         Membasahi bagian lengan bawah tangan dominan di bawah air bersih yang mengalir pada kran dan lengan bawah tangan dominan secara perlahan-lahan diangkat ke atas sampai 90˚ sehingga air mengalir membasahi ujung tangan sampai siku (siku tangan berada di dalam wastafel) secara berulang-ulang sehingga seluruh sisi ujung tangan sampai siku basah oleh air.
·         Lakukan juga langkah tersebut untuk lengan bawah pada tangan non dominan.
d)     Mengambil sabun
·         Apabila menggunakan sabun cair dengan cara meletakkan tangan non dominan di bawah tube botol sabun cair untuk menampung sabun dan menekan tube botol sabun cair biasa dengan tangan yang dominan  sebanyak 3 ml (2-3 kali tekan) atau sabun cair antiseptik sebanyak 1 ml (1 kali tekan). Kemudian meratakan sabun pada kedua telapak tangan dan menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik hingga berbusa.
·         Apabila menggunakan sabun batangan dengan cara mengambil sabun yang sudah siap digunakan dari tempatnya dengan menggunakan tangan dominan, kemudian basahi sabun dibawah air bersih yang mengalir dan digosok-gosok pada kedua telapak tangan sebanyak ± 5 kali (sampai berbusa). Lalu simpan sabun pada tempatnya kembali (usahakan sabun tidak membawa air dengan cara ditiriskan terlebih dahulu)
e)      Membersihkan pergelangan tangan non dominan dengan cara telapak tangan dominan memegang pergelangan tangan non dominan kemudian menggosok-gosok pergelangan tangan non dominan secara memutar sampai dengan siku, lakukan hal yang sama pada pergelangan tangan dominan.
f)       Membersihkan kedua telapak tangan dan sela-sela jari
·         Membersihkan telapak tangan dengan menyatukan kedua telapak tangan dan kedua telapak tangan saling menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik.
·         Membersihkan sela-sela jari-jari dengan cara kedua telapak tangan menyatu dan jari-jari tangan meregang kemudian kedua jari-jari tangan saling masuk ke sela-sela jari (telapak tangan tetap menyatu) kemudian gosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik.
g)      Membersihkan punggung tangan dan sela-sela jari
·         Membersihkan punggung tangan non dominan dengan cara telapak tangan dominan menempel pada punggung tangan non dominan kemudian menggosok-gosok punggung tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik
·         Membersihkan sela-sela jari punggung tangan non dominan dengan cara meregangkan jari-jari tangan non dominan dan punggung tangan non dominan masih menempel pada telapak tangan dominan, kemudian jari-jari tangan dominan berada di sela-sela jari tangan non dominan dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan kebawah.
·         Lakukan hal yang sama pada punggung tangan dominan.
h)      Membersihkan persendian jari tangan non dominan dengan cara  menekuk tangan non dominan dan menempelkan telapak tangan dominan  kemudian menggosok punggung tangan non dominan dengan menggerakkan telapak tangan dominan di batas pergelangan tangan lalu turun ke punggung jari tangan non dominan sampai kuku secara bolak-balik dilakukan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, lakukan hal yang sama pada persendian jari tangan dominan.
i)        Membersihkan ibu jari tangan non dominan dan area sekitarnya dengan cara menggenggam ibu jari tangan non dominan dengan tangan dominan dan tangan dominan menggosok memutar mengelilingi ibu jari tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, lakukan secara bergantian pada ibu jari tangan dominan.
j)        Membersihkan ujung jari dan garis-garis tangan
·         Membersihkan garis-garis tangan dengan cara ujung jari-jari tangan dominan di kuncupkan lalu ditempelkan pada telapak tangan non dominan, kemudian ujung jari tangan dominan tersebut menggosok secara searah garis tangan non dominan.
·         Membersihkan ujung jari beserta ujung kuku dengan cara merapatkan ke empat jari-jari tangan dominan kemudian menempelkan pada telapak tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas / dekat ibu jari tangan non dominan ke bawah / arah kelingking tangan non dominan)
·         Membersihkan ujung ibu jari dan kuku tangan dominan dengan cara menempelkan pada telapak tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas /  dekat ibu jari tangan non dominan ke bawah / kea rah kelingking tangan non dominan)
·         Melakukan semua langkah di atas sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, dan melakukan secara bergantian pada ujung jari tangan non dominan dan garis tangan dominan.
k)      Membilas kedua tangan di bawah air mengalir dengan cara telapak tangan saling menggosok-gosok dibawah air yang mengalir kemudian menegakkan  kedua lengan tangan bagian bawah sampai siku membentuk sudut 90 sehingga ujung jari tangan sampai siku dan semua sisi telapak tangan serta sisi-sisi lengan bawah terbilas oleh air (siku berada didalam atas wastafel). Dapat dilakukan secara berulang sampai busa sabun hilang dan tangan terasa tidak licin.   
l)        Menutup keran
·         Apabila menggunakan handle kran putar : Mengambil tissue secukupnya ± 2 sheet dan membersihkan kedua telapak tangan terlebih dahulu (apabila telapak tangan masih basah maka dapat mengambil kembali tissue), kemudian mengambil tissue lalu menempelkan tissue pada handle kran putar dengan seluruh ujung jari tangan dominan berada diatas handle kran putar yang sudah di alasi tissue kemudian memutar kran ke arah kanan atau searah dengan jarum jam. Kemudian tissue dibuang pada tempat sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan jarak ±1m.
·         Apabila menggunakan handle kran geser : Menutup kran dengan meletakkan siku tangan dominan ke ujung handle kran air kemudian menggesernya kearah dalam siku tangan dominan tersebut.
m)    Mengeringkan tangan
·         Bila menggunakan mesin penggering  tadahkan kedua tangan dibawah mesin. Jaga agar kedua tangan tidak menyentuh permukaan mesin.
·         Bila menggunakan tissue dengan cara mengambil tissue sheet yang sudah siap ambil (ujung tissue berada diluar, sehingga siap digunakan) dengan tangan dominan ± 2 sheet dan keringkan tangan non dominan dengan menekan menggunakan tissue mulai dari telapak tangan non dominan sampai siku (mengambil kembali tissue,apabila tangan masih belum kering), setelah selesai buang tissue pada tempat sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan jarak ± 1m.
·         Lakukan mengeringkan tangan dominan seperti cara di atas.
n)      Usahakan tangan berada didepan tubuh dengan posisi terbuka / menengadah keatas dan dapat dilanjutkan melakukan langkah yang lain, misalnya memakai sarung tangan.

VII
Memakai sarung tangan

a.       Meletakkan sarung tangan steril pada posisi yang sedikit lebih tinggi dari tangan ± 15 cm dari ujung jari tangan jika tangan lurus disamping badan.
b.      Membuka bungkus sarung tangan dengan hati-hati dan jaga agar tidak terkontaminasi.
c.       Mengatur agar posisi jari sarung tangan mengarah ke depan pembungkus.
d.      Mengidentifikasi sarung tangan kanan dan kiri.
e.       Mengambil sarung tangan dominan dengan tangan nondominan   
(pegang pada bagian dalam pergelangan sarung tangan yang terlipat ).
f.       Memasangkan sarung tangan pada tangan dominan, pastikan sarung tangan tidak menyentuh bagian yang tidak steril.
g.      Dengan menggunakan tangan yang sudah terpasang sarung tangan, mengambil sarung tangan berikutnya dengan memasukan empat jari ke dalam lipatan sarung tangan yang terlipat pada bagian pergelangan.
h.      Memasang sarung tangan pada tangan nondominan dengan hati-hati dengan tidak menyentuh bagian yang tidak steril.
i.        Menarik sarung tangan kedua pada tangan yang non dominan. Jangan biarkan jari-jari tangan dominan menyentuh bagian tangan yang non dominan yang masih terbuka.
j.        Menyesuaikan sarung tangan yang telah terpasang dengan merekatkan  kedua tangan.
k.      Melepas sarung tangan setelah selesai melakukan tindakan keperawatan dengan tangan dominan sehingga bagian dalam sarung tangan berada diluar. Kemudian genggam sarung tangan yang sudah terlepas tadi dengan tangan nondominan, lalu lepas sarung tangan nondominan sehingga sarung tangan dominan yang digenggam tadi tergulung di dalam sarung tangan nondominan.
VIII
Menutup sampiran atau sketsel

·         Menutup  pintu dan gorden jendela yang ada di kamar pasien jika pasien di kamar sendiri,
·         Apabila pasien berada pada bangsal, mengambil sketsel dari tempat alat di bawa ke kamar pasien pasang sketsel tepat di antara pasien yang di lakukan tindakan dengan pasien yang lain, sebelumnnya minta izin terlebih dahulu kepada pasien dan keluarga (permisi ibu/bapak ini saya akan memasang sampiran/sketsel/schren....!!!!), kemudian meminta keluarga untuk keluar dari ruangan. (“Minta maaf bapak/ibu (keluarga klien) untuk sementara keluarga agar menunggu diluar dulu).
IX
Memposisikan pasien semi Fowler

·         Mengatur posisi klien dengan semi  fowler dengan cara menaikan kepala tempat tidur klien hingga  membentuk sudut 300 (“permisi bapak/ibu saya akan mengatur posisi ibu/bapak setengah duduk....???????”)
X
Memasang handuk didada pasien

·         Mengambil handuk dari baki / troli, pegang kedua ujung sisi handuk kiri dan kanan, kemudian pasang ke dada pasien mulai dari bawah perut sampai keatas dada dan bagian leher perlahan-lahan, setelah itu rapatkan kedua ujung sisi kiri dan kanan handuk sampai ke bawah leher.
XI
Menentukan Insersi/lubang hidung tempat memasukan selang NGT

·         Memberitahu tahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan ( permisi ibu/bapak saya akan memeriksa saluran lubang hidung ibu/bapak tempat akan dimasukannya selang NGT…????),
·         Menganjurkan pasien untuk rileks dan bernapas seperti biasa, kemudian gunakan tangan dominan ibu jari perawat menutup lubang hidung sebelah kanan dan jari telunjuk tempatkan didepan lubang hidung sebelah kiri
·         Merasakan tekanan hembusan napas yang keluar dari lobang hidung tersebut melewati jari telunjuk tersebut, dan sebaliknya tutup lubang hidung sebelah kiri dengan jari telunjuk dan tempatkan ibu jari di depan lubang hidung sebelah kanan rasakan tekanan kekuatan hembusan napas melewati ibu jari.
·         Membandingkan tekanan hembusan napas lobang hidung sebelah kiri dengan hembusan napas lobang hidung sebelah kanan.
XII
Mengukur panjang slang yang akan dimasukan

·         Mengambil selang NGT dari bungkusannya di atas baki/troli yang sudah dibuka oleh asisten, kemudian tangan kanan memegang gulungan dan tangan kiri memegang ujung dari selang NGT,
·         Mengukur panjang selang NGT mulai dari ujung/ puncak lubang  hidung sampai ke daun telingan bawah dan pertahan batas pengukuran tersebut,
·         Mengukur mulai dari batas pengukuran yang pertama dari daun telinga bawah sampai ke lambung atau prosesus xifoideus di ujung tulang dada/sternum, kemudian tandai dengan flester/spidol.
XIII
Mengoleskan jeli pada selang NGT

·         Mengambil NGT dengan tangan nondominan.
·         Tangan dominan mengambil jelly dan mengoleskan jeli  apabila melakukan sendiri sepanjang 10-20 cm.
XIV
Memasukan selang NGT

·         Memberitahu pasien bahwa selang akan dimasukan ( permisi ibu/bapak  sekarang saya akan memasukan selang melalui hidung ibu/bapak…!!!!!!) kemudian intruksikan klien untuk mengatur posisi kepala ekstensi dengan cara meletakan 2 botol infus (@ 500cc) dibawah leher (permisi  ibu/bapak tolong kepalanya diangkat dan ditengadahakan keatas..????)
·         Masukan selang NGT sepanjang rongga hidung jika terasa ada tertahan putar selang dan jangan dipaksa untuk dimasukan tetapi selang NGT ditarik sedikit, kemudian dibiarkan pasien sampai tenang
·         Lanjutkan memasukan selang melewati nasofaring (3-4cm) anjurkan pasien untuk menekuk leher dan menelan
·         Dorong pasien untuk menelan,berikan sedikit air kalau perlu dan pasien dianjurkan untuk bernafas melalui mulut
·         Jangan memaksakan selang untuk masuk jika ada hambatan atau pasien tersedak, sianosis,hentikan mendorong selang. Periksa posisi selang dibelakang tenggorokan dengan sudip lidah/tongspatel dan senter untuk memastikan posisi selang (tergulung atau terlipat)
·         Jika tergulung atau terlipat selang ditarik secara perlahan-lahan pasien ditenangkan dengan cara menganjurkan untuk menarik nafas dalam dan menghembuskan secara perlahan sampai kembali tenang.
·         Jika tidak ada hambatan masukan selang dengan perlahan-lahan sampai batas lambung atau batas ujung pengukuran yang telah ditentukan. 
·         Anjurkan klien untuk rileks dan bernafas normal seperti biasa.
XV
Memeriksa letak selang NGT masuk ke lambung

Memeriksa posisi selang apakah masuk lambung dengan cara:
·         Tangan kiri memegang selang NGT kemudian tangan kanan mengambil spuit ukuran 10-20 cc pada troli/baki kemudian diisi udara dengan cara aspirasi/tarik piston spuit dengan perlahan-lahan sampai 10-20cc, setelah itu pasang spuit tersebut pada ujung NGT dan pastikan sampai tidak terlepas.
·         Memasangkan stetoskop di telinga kanan dan kiri, kemudian letakaan bagian diagpragma stetoskop di daerah kuadran kiri atas  pasien ( lambung) dan pertahankan posisi.
·         Memasukan udara yang ada didalam spuit yang sudah dipasang dengan cara menyemprot kedalam lambung.
·         Dengarkan suara/ bunyi melalui stetoskop ketika memasukan udara tersebut sampai terdengar suara “dup”.
·         Atau cara yang kedua dengan cara mengaspirasi secara perlahan atau pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung
·         Cara yang ketiga memasukan ujung bagian luar selang NGT kedalam gelas yang berisi air,jika terdapat gelembung udara berarti selang masuk kedalam paru-paru,jika tidak tedapat gelembung udara berarti selang masuk kedalam lambung.
XVI
Memfiksasi selang NGT dengan plester

·         Ambil dan potong plester sepanjang 10 cm, belah menjadi 2 sepanjang 5 cm pada salah satu ujunya. memasang ujung yang tidak dibelah pada batang hidung klien dan silangkan plester pada slang yang keluar dari hidung
·         Tempelkan ujung NGT pada baju klien dengan memasang plester pada ujungnya dan penitikan pada baju.
XVII
Merapikan klien

Merapikan dan membantu pasien ke posisi yang semula
XVIII
Melepas sarung tangan


XIX
Mencuci tangan

a.       Menempatkan diri berdiri tegak di depan wastafel dengan jarak kurang lebih 15 cm dari bibir wastafel.
b.      Membuka kran :
·        Apabila menggunakan handle kran putar: membuka kran air dengan semua ujung jari tangan dominan dengan cara memutar kran ke arah kiri atau berlawanan arah dengan jarum jam secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir keluar untuk membasahi kedua tangan.
·        Apabila menggunakan handle kran geser : Membuka kran dengan meletakkan siku tangan dominan ke ujung sisi dalam (kiri) handle kran air kemudian menggesernya kearah luar siku (kanan) tangan dominan tersebut secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir keluar untuk membasahi kedua tangan.
c.       Membasahi kedua tangan
·         Membasahi bagian lengan bawah tangan dominan di bawah air bersih yang mengalir pada kran dan lengan bawah tangan dominan secara perlahan-lahan diangkat ke atas sampai 90˚ sehingga air mengalir membasahi ujung tangan sampai siku (siku tangan berada di dalam wastafel) secara berulang-ulang sehingga seluruh sisi ujung tangan sampai siku basah oleh air.
·         Lakukan juga langkah tersebut untuk lengan bawah pada tangan non dominan.
d.      Mengambil sabun
·         Apabila menggunakan sabun cair dengan cara meletakkan tangan non dominan di bawah tube botol sabun cair untuk menampung sabun dan menekan tube botol sabun cair biasa dengan tangan yang dominan  sebanyak 3 ml (2-3 kali tekan) atau sabun cair antiseptik sebanyak 1 ml (1 kali tekan). Kemudian meratakan sabun pada kedua telapak tangan dan menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik hingga berbusa.
·         Apabila menggunakan sabun batangan dengan cara mengambil sabun yang sudah siap digunakan dari tempatnya dengan menggunakan tangan dominan, kemudian basahi sabun dibawah air bersih yang mengalir dan digosok-gosok pada kedua telapak tangan sebanyak ± 5 kali (sampai berbusa). Lalu simpan sabun pada tempatnya kembali (usahakan sabun tidak membawa air dengan cara ditiriskan terlebih dahulu)
e.       Membersihkan pergelangan tangan nondominan dengan cara telapak tangan dominan memegang pergelangan tangan non dominan kemudian menggosok-gosok pergelangan tangan non dominan secara memutar sampai dengan siku, lakukan hal yang sama pada pergelangan tangan dominan.
f.       Membersihkan kedua telapak tangan dan sela-sela jari
·         Membersihkan telapak tangan dengan menyatukan kedua telapak tangan dan kedua telapak tangan saling menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik.
·         Membersihkan sela-sela jari-jari dengan cara kedua telapak tangan menyatu dan jari-jari tangan meregang kemudian kedua jari-jari tangan saling masuk ke sela-sela jari (telapak tangan tetap menyatu) kemudian gosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik.
g.      Membersihkan punggung tangan dan sela-sela jari
·         Membersihkan punggung tangan non dominan dengan cara telapak tangan dominan menempel pada punggung tangan non dominan kemudian menggosok-gosok punggung tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik
·         Membersihkan sela-sela jari punggung tangan non dominan dengan cara meregangkan jari-jari tangan non dominan dan punggung tangan non dominan masih menempel pada telapak tangan dominan, kemudian jari-jari tangan dominan berada di sela-sela jari tangan non dominan dan lakukan gerakan menggosok dengan arah keatas dan kebawah.
·         Lakukan hal yang sama pada punggung tangan dominan.
h.      Membersihkan persendian jari tangan non dominan dengan cara  menekuk tangan non dominan dan menempelkan telapak tangan dominan  kemudian menggosok punggung tangan non dominan dengan menggerakkan telapak tangan dominan di batas pergelangan tangan lalu turun ke punggung jari tangan non dominan sampai kuku secara bolak-balik dilakukan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, lakukan hal yang sama pada persendian jari tangan dominan.
i.        Membersihkan ibu jari tangan non dominan dan area sekitarnya dengan cara menggenggam ibu jari tangan non dominan dengan tangan dominan dan tangan dominan menggosok memutar mengelilingi ibu jari tangan non dominan sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, lakukan secara bergantian pada ibu jari tangan dominan.
j.        Membersihkan ujung jari dan garis-garis tangan
·         Membersihkan garis-garis tangan dengan cara ujung jari-jari tangan dominan di kuncupkan lalu ditempelkan pada telapak tangan non dominan, kemudian ujung jari tangan dominan tersebut menggosok secara searah garis tangan non dominan.
·         Membersihkan ujung jari beserta ujung kuku dengan cara merapatkan ke empat jari-jari tangan dominan kemudian menempelkan pada telapak tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas / dekat ibu jari tangan non dominan ke bawah / arah kelingking tangan non dominan)
·         Membersihkan ujung ibu jari dan kuku tangan dominan dengan cara menempelkan pada telapak tangan non dominan lalu menggosok-gosok secara searah (dari atas /  dekat ibu jari tangan non dominan ke bawah / kea rah kelingking tangan non dominan)
·         Melakukan semua langkah di atas sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, dan melakukan secara bergantian pada ujung jari tangan non dominan dan garis tangan dominan.
k.      Membilas kedua tangan di bawah air mengalir dengan cara telapak tangan saling menggosok-gosok dibawah air yang mengalir kemudian menegakkan  kedua lengan tangan bagian bawah sampai siku membentuk sudut 90 sehingga ujung jari tangan sampai siku dan semua sisi telapak tangan serta sisi-sisi lengan bawah terbilas oleh air (siku berada didalam atas wastafel). Dapat dilakukan secara berulang sampai busa sabun hilang dan tangan terasa tidak licin.   
l.        Menutup keran
·         Apabila menggunakan handle kran putar : Mengambil tissue secukupnya ± 2 sheet dan membersihkan kedua telapak tangan terlebih dahulu (apabila telapak tangan masih basah maka dapat mengambil kembali tissue), kemudian mengambil tissue lalu menempelkan tissue pada handle kran putar dengan seluruh ujung jari tangan dominan berada diatas handle kran putar yang sudah di alasi tissue kemudian memutar kran ke arah kanan atau searah dengan jarum jam. Kemudian tissue dibuang pada tempat sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan jarak ±1m.
·         Apabila menggunakan handle kran geser : Menutup kran dengan meletakkan siku tangan dominan ke ujung handle kran air kemudian menggesernya kearah dalam siku tangan dominan tersebut.
m.    Mengeringkan tangan
·         Bila menggunakan mesin penggering  tadahkan kedua tangan dibawah mesin. Jaga agar kedua tangan tidak menyentuh permukaan mesin.
·         Bila menggunakan tissue dengan cara mengambil tissue sheet yang sudah siap ambil (ujung tissue berada diluar, sehingga siap digunakan) dengan tangan dominan ± 2 sheet dan keringkan tangan non dominan dengan menekan menggunakan tissue mulai dari telapak tangan non dominan sampai siku (mengambil kembali tissue,apabila tangan masih belum kering), setelah selesai buang tissue pada tempat sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan jarak ± 1m.
·         Lakukan mengeringkan tangan dominan seperti cara di atas.
n.      Usahakan tangan berada didepan tubuh dengan posisi terbuka / menengadah keatas dan dapat dilanjutkan melakukan langkah yang lain, misalnya memakai sarung tangan.

XX
Mendokumentasikan dalam catatan perawatan

Ø  Mencatat semua hasi tindakan yang telah dilakukan :” pada tanggal 19 januari 2012 dilakukan pemasangan NGT ukuran 14 pada Tn.A  kamar No.12 dengan diaonosa disfefsia pada pukul 09.30 wib , pasien cukup kooperati, keaadan pasien saat dilakukan pemasangan NGT baik dan pasien merasa nyaman, Tanda tangan perawat yang melakukan pemasangan”






















PANDUAN PRAKTEK KLINIK


Jenis Prasat
:
Pemasangan NGT pada pasien dewasa
Nama Mahasiswa
:

Hari/Tanggal
:

NIM
:




Tingkat
:


No.
Komponen yang dinilai
Dilakukan
Nilai
Ya
Tidak
1
2
3
4
1
Mempersiapkan alat






2
Menyapa dan mengucapkan salam kepada pasien






3
Melakukan anamnesa






4
Mengecek persiapan kelengkapan  alat






5
Menjelaskan prosedur kepada klien






6
Mencuci tangan






7
Memakai sarung tangan






8
Menutup sampiran atau sketsel






9
Memposisikan pasien high fowler






10
Memasang handuk didada pasien






11
Menentukan insersi/lubang hidung tempat memasukan selang NGT






12
Mengukur panjang slang yang akan dimasukan






13
Mengoleskan jeli pada selang NGT






14
Memasukan selang NGT






15
Memeriksa letak selang NGT masuk ke lambung






16
Memfiksasi selang NGT dengan plester






17
Merapikan klien






18
Melepas sarung tangan






19
Mencuci tangan






20
Mendokumentasikan dalam catatan perawatan







= ( 1 x…..) + ( 2 x…...) + ( 3 x…..) + ( 4 x…..)
Jumlah item yang dinilai
Nilai Total


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar

☺ Thanks, udah berkunjung ☺